WahanaNews.co | Arsjad Rasjid resmi menjadi Ketua
Umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk periode
2021-2026.
Direktur
Utama PT Indika Energy Tbk tersebut terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah
Nasional (Munas) VIII Kadin yang berlangsung di Kendari, Sulawesi Tenggara,
Rabu (30/6/2021).
Baca Juga:
Arsjad Rasjid Jadi Ketua Dewan Pertimbangan, Anindya Bakrie Pimpin Kadin 2024-2029
Sementara
itu, Anindya Bakrie yang juga menjadi calon dalam bursa pemilihan ketua umum
ditetapkan sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia.
Dalam
konferensi pers yang dilakukan usai Rapat Pleno Munas Kadin VIII pada Kamis
(1/6/2021), Arsjad menyatakan komitmen untuk menjalankan program empat pilar
yang telah ia siapkan.
Adapun
empat pilar tersebut terdiri dari penguatan kesehatan, pengembangan ekonomi
daerah, peningkatan kewirausahaan dan kompetensi, serta perbaikan internal
Kadin dan regulasi.
Baca Juga:
Arsjad Rasjid dan Anindya Bersatu, Kadin Siap Gelar Munas Usai Pelantikan Presiden
Pada
awal periode kepemimpinannya, Kadin akan berfokus pada pilar pertama dengan
mengakselerasi peran industri dalam perbaikan kesehatan.
"Melalui
pemulihan kesehatan maka ekonomi akan bangkit kembali," terang Arsjad,
menurut keterangan tertulis yang diterima wartawan, Kamis (1/7/2021).
Perbaikan
kesehatan, lanjut Arsjad, akan dilakukan dengan memperluas program yang telah
ada sejak kepemimpinan Rosan P Roeslani, yakni Vaksinasi Gotong Royong.
Melalui
perluasan jangkauan program tersebut, kata Arsjad, Kadin berharap dapat
membantu menyukseskan percepatan vaksin yang kini tengah dilakukan pemerintah.
Menurutnya,
dengan semakin banyak populasi Indonesia yang menerima vaksin, pemulihan
ekonomi Tanah Air dapat lebih cepat.
"Kadin
Indonesia berkomitken akan terus menjadi mitra utama pemerintah dalam
penanganan pandemi Covid-19. Kadin akan bergerak cepat, melanjutkan program
Vaksinasi Gotong Royong," ujarnya.
Selanjutnya,
untuk pemulihan ekonomi, Kadin akan mengimplementasikan pilar kedua, ketiga,
dan keempat.
Pada
pilar kedua, Arsjad mengatakan, Kadin akan memperkuat potensi ekonomi di setiap daerah untuk
menyokong perekonomian nasional.
Ia
mengungkapkan, program tersebut tidak akan diimplementasikan secara seragam,
tetapi menyesuaikan dengan potensi ekonomi setiap daerah yang berbeda-beda.
"Misalnya
saja, di Sulawesi Tenggara. Kadin akan mendukung investasi potensi di sini,
yaitu aspal buton," kata Arsjad.
Dalam
melaksanakan pilar ketiga, Kadin akan mendukung kewirausahaan, termasuk usaha
mikro kecil menengah (UMKM), untuk mencetak pengusaha dan lapangan kerja baru.
Dengan
demikian, angka kemiskinan dapat dikurangi.
Pada
pilar keempat, Kadin akan menyempurnakan fungsinya sebagai "rumah bersama" bagi
semua pengusaha, baik dari skala mikro, menengah, hingga besar.
"Kadin
harus bisa menjadi rumah yang inklusif dan kolaboratif bagi seluruh pengusaha
di Indonesia," imbuhnya.
Dengan
semangat itu, Kadin diharapkan menjadi organisasi pengusaha yang mengedepankan
gotong royong untuk mendukung perekonomian Indonesia. [dhn]