WAHANANEWS.CO, Jakarta - Menjual perhiasan emas bisa menjadi langkah yang tepat untuk mendapatkan dana segar atau merealisasikan hasil dari investasi yang sudah lama dilakukan.
Namun, jika tidak dilakukan dengan strategi yang benar, proses penjualan emas justru bisa membuat kamu mengalami kerugian finansial yang tidak sedikit.
Baca Juga:
Harga Emas Antam Turun Tipis, Pegadaian Masih Stabil
Lalu, bagaimana cara yang benar agar emas yang kamu jual tetap memberikan keuntungan optimal?
Inilah panduan lengkap yang harus kamu ketahui sebelum melepas perhiasan emas.
1. Simpan dan Sertakan Bukti Pembelian
Baca Juga:
Orang Kaya Indonesia Ramai-ramai Pindahkan Kekayaan Akibat Kekhawatiran Ekonomi Domestik
Jangan pernah membuang nota pembelian atau sertifikat emas, karena itu adalah bukti sah yang bisa menjaga nilai jual emasmu.
"Banyak toko enggan membeli emas tanpa surat karena mereka khawatir dengan keaslian dan asal-usulnya," ungkap seorang pedagang emas di kawasan Cikini.
Tanpa dokumen resmi, toko bisa saja menolak transaksi atau memberikan harga jauh di bawah nilai pasar.
2. Jual ke Tempat Membeli Awalnya
Menjual emas ke toko tempat kamu membelinya bisa menjadi pilihan paling aman dan menguntungkan.
Toko-toko ini biasanya punya program buyback dengan potongan harga yang lebih kecil.
"Kalau dijual ke toko lain, potongannya bisa sampai 25 persen, apalagi kalau emasnya ada ornamen rumit," kata Yulia, pemilik toko emas di Bandung.
3. Pastikan Keaslian Diperiksa dengan Alat yang Tidak Merusak
Saat toko menawarkan pengecekan kadar emas, pastikan mereka menggunakan alat seperti avometer atau X-Ray Fluorescence.
"Kalau mereka minta emasnya digosok, sebaiknya tinggalkan saja. Itu bisa merusak dan mengurangi nilainya," ujar Pak Joko, teknisi alat penguji logam mulia.
4. Ketahui Kadar dan Harga Terkini Sebelum Menjual
Harga emas naik turun, dan kadar karat emas sangat menentukan nilai jualnya.
Sebelum bertransaksi, cari tahu harga emas hari ini dan cocokkan dengan kadar emasmu—apakah 24 karat, 22 karat, atau lebih rendah.
Langkah ini penting agar kamu tidak tertipu oleh penawaran yang tampak menggiurkan tapi ternyata di bawah nilai seharusnya.
5. Pilih Tempat Penjualan yang Terpercaya
Jangan asal pilih tempat menjual emas. Lembaga seperti Pegadaian dan unit bisnis Antam punya reputasi baik dan biasanya memberikan harga beli yang bersaing.
"Pegadaian bisa kasih sampai 97 persen dari harga pasar, sedangkan Antam sekitar 95 persen," ujar Anwar, analis investasi logam mulia.
Bandingkan harga dari beberapa tempat sebelum membuat keputusan akhir.
6. Bersihkan dan Perbaiki Emas Sebelum Dijual
Perhiasan emas yang tampak bersih dan utuh akan jauh lebih menarik bagi pembeli dan punya nilai tawar lebih tinggi.
Kamu bisa membersihkannya sendiri dengan air sabun hangat dan sikat lembut.
"Kalau ada bagian yang rusak, coba perbaiki dulu. Nilainya bisa naik setelah tampak utuh kembali," kata Rina, perajin perhiasan.
7. Jual ke Kolektor Jika Perhiasan Unik atau Antik
Perhiasan emas yang punya desain langka, edisi terbatas, atau nilai artistik tinggi bisa lebih menguntungkan jika dijual ke kolektor.
Kolektor sering bersedia membayar lebih tinggi demi mendapatkan potongan unik untuk koleksinya.
"Kadang, saya rela bayar dua kali lipat kalau desainnya memang susah dicari," ujar Ludi, seorang kolektor perhiasan antik.
8. Jangan Jual Saat Kamu Terdesak
Menjual emas dalam kondisi terdesak bisa menjadi keputusan yang merugikan.
Karena terburu-buru, kamu mungkin tidak sempat membandingkan harga dan terpaksa menerima penawaran rendah.
"Saya dulu pernah butuh uang cepat, akhirnya jual murah dan nyesel belakangan," kata Santi, mantan pemilik butik emas.
Sebaiknya rencanakan penjualan jauh hari dan pertimbangkan setiap opsi dengan matang.
Dengan mengikuti delapan langkah ini, kamu bisa menghindari jebakan rugi dan justru mendapatkan keuntungan maksimal dari penjualan perhiasan emas.
Jangan malas riset, dan pastikan setiap langkah diambil dengan penuh pertimbangan.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]