WahanaNews.co, Jakarta - Wakil Ketua Umum Bidang Perindustrian Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Bobby Gafur Umar optimistis perekonomian Indonesia masih bertumbuh pada 2024 selama kinerja perekonomian tahun ini tetap dipertahankan.
"Kalau kita bisa tutup (pertumbuhan ekonomi) di angka 5 persen, prediksi pemerintah juga tahun depan masih di kisaran 5 persen, rasanya 2024 masih menjanjikan," kata Bobby dalam sebuah sesi diskusi di Menara Kadin, Jakarta Selatan pada Rabu (22/11/23).
Baca Juga:
Perseteruan Kadin Memanas Lagi, Pengurus Munaslub Disebut Langgar Aturan
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini disokong oleh sektor industri yang mengandalkan pasar domestik terutama ritel makanan dan minuman.
Akan tetapi, Bobby menuturkan sektor yang mengandalkan ekspor perlu mendapatkan perhatian khusus karena saat ini tengah mengalami penurunan pasar serta menghadapi persaingan dengan negara-negara lain.
"Kalau sektor yang untuk tujuan ekspor, nah ini yg kita mesti hati-hati, karena market-nya mengecil dan persaingan yang makin kuat dari negara-negara yang berebut pasar yang semakin kecil ini," ucap Bobby.
Baca Juga:
Kadin: Pemimpin Solo Masa Depan Harus Pahami Masalah untuk Kesejahteraan Masyarakat
Oleh karena itu, Bobby meminta pemerintah untuk bertindak tegas melarang masuknya produk impor ilegal yang masih bisa diproduksi di dalam negeri.
"Harus lebih tegas dan sistematis untuk menahan masuknya produk-produk impor ilegal yang sebenarnya masih bisa diproduksi di Indonesia," imbuh Bobby.
Namun, dia juga mengingatkan untuk tidak melarang impor produk bahan baku, barang modal, atau bahan penunjang yang belum diproduksi di Indonesia.
Bobby juga menyoroti upaya pemerintah dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia yang menurutnya belum ramai peminat.
Akan tetapi, kebijakan pemerintah untuk mempermudah masyarakat membeli kendaraan listrik dinilai dapat mendorong terciptanya pasar baru yakni di sektor industri hijau dan ramah lingkungan.
"Sekarang siapapun bisa beli dengan 1 KTP, di situ ada pasar baru. Begitu ada ekonomi hijau atau industri hijau ini masuk dengan produk-produk ramah lingkungan ini menciptakan pasar baru," ucap Bobby.
Diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 4,94 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III-2023.
Pada kuartal III-2023, besaran Produk Domestik Bruto (PDB) Atas Dasar Harga Berlaku tercatat sebesar Rp5.296,0 triliun, sedangkan PDB Atas Dasar Harga Konstan mencapai Rp3.124,9 triliun.
[Redaktur: Sandy]