“Saya berharap pemerintah Indonesia akan terus berupaya menyiapkan berbagai cara agar proyek ini dapat berlanjut setelah proyek berakhir. Termasuk membuat model-model program penguatan kapasitas perempuan, seperti kurikulum pelatihan kerja untuk perempuan agar dapat direplikasi dan menyebar luas di Indonesia. Kami yakin berdasarkan pengalaman selama (proyek) ini, pelaksanaan pendidikan ketenagakerjaan dan kewirausahaan akan dilaksanakan dengan penuh dedikasi,” tambah Jeong Hoe-Jin.
Ketua Umum Sekolah Perempuan Jawa Barat, Raden Roro Amanda Soemedi mengatakan sebagai penerima manfaat proyek ODA Indonesia-Korea, Sekolah Perempuan Jawa Barat menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak terutama MoGEF Korea dan Kemen PPPA atas kerjasama yang telah dan tengah berlangsung.
Baca Juga:
Kemen PPPA Komit Dampingi dan Selesaikan Dugaan Kasus Kekerasan Seksual Anak di Kota Balikpapan
Amanda menjelaskan ada total 6 jenis pelatihan yang nantinya akan dilaksanakan dalam waktu dekat, yakni agrikultur, memasak, menjahit, kecantikan, IT dan E-commerce yang dilangsungkan di Sekolah Perempuan Jawa Barat dan 54 SMK yang tersebar di 27 Kab/Kota se-Jawa Barat dengan target peserta sebanyak 980 perempuan se-Jawa Barat.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.