Adapun komoditasnya terdiri dari gabah, beras, kopi, ikan, rumput laut, dan gula. Potret SRG pada 2023 tersebut sudah cukup baik, namun capaian tersebut belum optimal. Pemanfaatan SRG masih dapat ditingkatkan, baik jumlah SRG yang dimanfaatkan maupun komoditasnya.
Untuk itu, Kementerian Perdagangan
melaksanakan Sosialisasi Kebijakan SRG dan PLK dalam rangka perluasan pemanfaatan SRG nasional, termasuk di Sulawesi Utara.
Baca Juga:
Periode Maret 2025, Harga Referensi CPO dan Biji Kakao Melemah
“Percepatan optimalisasi SRG harus dilakukan. Hal ini dapat ditempuh melalui fokus SRG untuk orientasi ekspor, pelibatan pelaku UMKM, integrasi sistem, kolaborasi pemerintah pusat dan daerah, dan penguatan regulasi dengan penyusunan ketentuan umum bidang SRG. Kementerian Perdagangan juga membangun 123 gudang SRG yang kepemilikannya telah diserahkan ke
pemerintah daerah di 105 kabupaten/kota untuk mendorong percepatan pelaksanaan SRG. Perluasan pemanfaatan SRG di berbagai daerah tersebut, tidak terkecuali di Sulawesi Utara,”
ungkap Wamendag Jerry.
Berdasarkan data Bappebti, Kementerian Perdagangan telah membangun dua unit SRG di Sulawesi
Utara. Satu unit SRG berlokasi di Kabupaten Bolaang Mongondow dan satu unit SRG lainnya di Kabupaten Minahasa Selatan.
Wamendag Jerry mengutarakan, Bappebti juga terus mendorong pengembangan PLK yang menjadi
salah satu instrumen perdagangan untuk mewujudkan efisiensi dan efektivitas rantai pasok komoditas.
Baca Juga:
Indonesia Dukung Pengesahan Prioritas Ekonomi pada Keketuaan Malaysia ASEAN 2025
Adapun nilai transaksi PLK pada 2023 mencapai Rp66,01 miliar atau tumbuh 25,1 persen dibandingkan 2022. Pengembangan PLK diharapkan mampu menyediakan mekanisme perdagangan yang transparan, akuntabel, dan adil. PLK akan terus dikembangkan, baik spot maupun forward, dan terintegrasi dengan SRG.
“Kementerian Perdagangan akan terus berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan, termasuk dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara untuk
mengembangkan instrumen SRG dan PLK secara berkelanjutan. Berbagai pihak diharapkan dapat bersatu dalam meningkatkan kerja sama, kolaborasi, dan saling bersinergi,” tandas Wamendag.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]