Hingga saat ini tercatat ada 13 penerbangan langsung dari 10 kota di Tiongkok (Beijing, Xiamen, Guangzhou, Fuzhou, Wuhan, Wenzhou, Shenzhen, Shanghai, Hangzhou, dan Nanjing) ke Jakarta dan Bali. Dengan total 45 frekuensi penerbangan yang dioperasikan oleh 8 maskapai penerbangan dari Tiongkok ke Indonesia. Kapasitas kursinya sendiri mencapai 9.100 kursi per pekan.
“Penerbangan langsung akan memfasilitasi lebih banyak kunjungan turis Tiongkok ke Indonesia. Oleh karena itu kami melakukan upaya terbaik untuk meningkatkan jumlah penerbangan langsung yang menghubungkan kota-kota besar di Tiongkok dengan kota-kota besar di Indonesia. Dan juga mendorong mitra maskapai asing, seperti Juneyao Airlines untuk membuka rute penerbangan baru ke Indonesia, sehingga dapat memenuhi kapasitas penumpang, setidaknya untuk tingkat pra-pandemi," kata Ni Made.
Baca Juga:
Nonton Aquabike di Danau Toba? Tenang, Ada Shuttle Bus Gratis!
Ni Made pun berharap wisatawan Tiongkok tidak hanya berkunjung ke Bali, melainkan menambah daftar destinasi wisata lain seperti Labuan Bajo, Mandalika, atau Borobudur yang lokasinya berdekatan dengan Bali.
“Kita mengundang wisatawan Tiongkok untuk menambah destinasi pulau lainnya pada kunjungan berikutnya melalui kampanye 'Bali Add on'. Ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Jokowi untuk menyosialisasikan lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Indonesia,” katanya.
Direktur Pemasaran Pariwisata Kawasan Asia Pasifik Kemenparekraf/Baparekraf, Wisnu Sindhutrisno, menambahkan program misi penjualan ini merupakan salah satu strategi promosi langsung, tatap muka antara seller (penjual) dan buyer (pembeli) untuk mencapai target 361.500 kunjungan wisman Tiongkok di tahun 2023.
Baca Juga:
Shuttle Bus Gratis untuk Kenyamanan Pengunjung Aquabike World Championship 2024 di Danau Toba
Jumlah wisatawan Tiongkok periode Januari-Maret 2023 sendiri telah mencapai 113.404 atau sekitar 31 persen dari target.
“Semua upaya ini diharapkan dapat mengembalikan jumlah kunjungan wisatawan Tiongkok ke Indonesia sebelum pandemi yang mencapai dua juta," ujar Wisnu. Demikian dilansir dari laman kemenparekrafgoid, Kamis (18/5). [jp/jup]