WahanaNews.co, Jakarta - Kementerian Perindustrian terus berupaya mengembangkan dan memajukan industri kriya dalam negeri agar dapat lebih memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional. Selain itu, industri kriya lokal diharapkan menembus pasar global sebagai salah satu sarana untuk memperkenalkan potensi dan warisan budaya bangsa melalui produk yang berkualitas, unik dan berdaya saing.
“Upaya pengembangan tersebut dilakukan turut menggandeng dan berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti pelaku industri besar, retail, marketplace, akademisi, desainer, hingga asosiasi,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (3/4).
Baca Juga:
Kemenperin: Skema DAK Dongkrak Produktivitas dan Daya Saing Sentra IKM di Daerah
Guna semakin memperluas pasar produk kriya Indonesia ke kancah global, Kemenperin melalui Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya (BPIFK) menjalin kolaborasi dengan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Kota Denpasar untuk memfasilitasi booth pameran 12 pelaku industri kecil dan menengah (IKM) binaan BPIFK di pameran Home In Style Hong Kong 2025.
Ajang bergengsi di bidang produk rumah dan gaya hidup tersebut diselenggarakan oleh Hong Kong Trade Development Council (HKTDC), yang akan berlangsung pada 27-30 April 2025 di Hong Kong Convention and Exhibition Centre.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita mengemukakan, pelaku IKM yang diberangkatkan itu merupakan hasil binaan Kemenperin yang diharapkan dapat memperoleh pengalaman, jejaring, serta wawasan yang bermanfaat bagi pengembangan bisnis berikutnya.
Baca Juga:
Kemenperin Gandeng Australia Cetak SDM Industri Furnitur yang Kompeten Digital
“Upaya ini dilakukan sebagai bentuk memaksimalkan potensi pelaku IKM untuk dapat melakukan ekspor ke pasar global, yang didorong karena adanya potensi pasar ekspor untuk produk industri kerajinan tanah air,” ungkapnya.
Reni juga menyampaikan, industri kerajinan dalam negeri memiliki pangsa pasar ekspor yang potensial dan perlu terus dimaksimalkan oleh para pelaku IKM dalam negeri.
“Berdasarkan data Pusdatin Kemenperin, kinerja ekspor industri kerajinan dalam negeri pada tahun 2024 mencapai angka USD679,02 juta. Adapun lima negara tujuan ekspor produk industri kerajinan Indonesia yaitu ke Cina, Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, dan Belanda,” sebutnya.