WAHANANEWS.CO, Jakarta - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menyarankan Presiden Prabowo Subianto untuk tidak mengambil langkah retaliasi terhadap kebijakan tarif impor yang diterapkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Trump telah mengumumkan kebijakan tarif resiprokal pada 2 April 2025 yang berdampak pada 60 negara mitra dagang AS, termasuk Indonesia.
Baca Juga:
Luhut Dukung Generasi Muda Indonesia Bekerja di Luar Negeri, Ini Alasannya
Dalam kebijakan tersebut, Indonesia dikenakan tarif impor sebesar 32 persen.
"Kita tidak ingin melakukan retaliasi terhadap kebijakan tarif yang diterapkan Presiden Trump. Kami melihat bahwa beliau lebih mengutamakan pendekatan bilateral dan kurang tertarik dengan kerja sama multilateral," ujar Luhut dalam Sarasehan Ekonomi di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (8/4/2025).
Luhut menegaskan bahwa pemerintah akan segera melakukan negosiasi resmi dengan pemerintahan Trump, yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Baca Juga:
Usul Luhut Buat AI Tandingan DeepSeek Disambut Baik Komdigi
Selain itu, pendekatan informal dengan pihak Amerika Serikat juga sudah dijalankan, dan Luhut optimistis upaya ini akan memberikan dampak positif terhadap kebijakan tarif yang dikenakan kepada Indonesia.
"Kita sedang menghadapi dinamika ekonomi global. Ingat bagaimana kita dulu menghadapi pandemi COVID-19 dengan kekompakan. Saat ini, arahan Presiden Prabowo sudah jelas, dan saya berharap semua pihak tetap disiplin serta berpedoman pada data yang akurat," jelas Luhut.
Luhut juga menekankan agar tidak ada kepanikan berlebihan dalam menyikapi kebijakan tarif ini.