WahanaNews.co, Jabar - Industri tekstil dan produk tekstil (ITPT) merupakan salah satu sektor unggulan manufaktur yang mampu menopang perekonomian nasional karena menjadi penghasil devisa dan penyerap tenaga kerja.
Oleh karenanya, Kementerian Perindustrian mendukung penuh industri TPT nasionalyang meningkatkan investasinya untuk melakukan transformasi teknologi, khususnya dalam penerapan ekonomi sirkular dan industri hijau.
Baca Juga:
Kemenperin Dorong Penyerapan Batik IKM Jadi Seragam Jemaah Haji
“Saya meyakini apabila produk SPV ini sudah bisa tembus ke pasar Eropa, tentunya akan mendongkrak nilai ekspor dari produk industri TPT nasional ke kancah global. Apalagi tren pasar dunia saat ini sudah mengarah kepada green product,” kata Plt. Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin, Taufiek Bawazier pada Peresmian Produk Lenzing Ecovero PT South Pacific Viscose (SPV) di Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (21/9).
Pada kesempatan ini, Plt. Dirjen IKFT bersama Direksi PT SPV melakukan pelepasan tiga kontainer menandai ekspor perdana produk Lenzing Ecovero. Lenzing Ecovero merupakan serat viscose yang ramah lingkungan dengan mengikuti konsep sustainability karena berasal dari sumber alam yang terbarukan, less water impact, dan rendah emisi CO2. Selain itu, secara proses dan manajemennya telah mendapatkan sertifikat EU Ecolabel yang diakui internasional.
Taufiek menegaskan, pihaknya juga akan terus mengoptimalkan penyerapan produk tersebut di pasar domestik. Upaya ini perlu didukung oleh seluruh pemangku kepentingan terkait, seperti kementerian dan lembaga serta asosiasi industri. “Jadi, pasar domestik ini memang harus diisi oleh industri dari dalam negeri,” tuturnya.
Baca Juga:
Pacu Kesiapan IKM Terapkan Teknologi Digital, Kemenperin Gelar Workshop INDI 4.0
Guna mencapai sasaran itu, Kemenperin akan memperkuat regulasi dengan tujuan untuk memudahkan masuknya investasi dan mendukung transformasi teknologi serta transisi ke industri hijau. Regulasi yang diatur mulai dari sektor hulu, antara, sampai hilir sehingga terintegrasi. Selanjutnya, Kemenperin mendorong sektor industri agar aktif menelurkan inovasi teknologi dan produknya.
“Ini tentu akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Sebab, industri merupakan kontributor terbesar terhadap PDB nasional, termasuk sumbangsih pajaknya. Apalagi, selama 24 bulan ini PMI manufatur Indonesia tetap ekspansif, yang juga sejalan dengan Indeks Kepercayaan Industri (IKI) yang dirilis oleh Kemenperin,” paparnya. Demikian dilansir dari laman kemenperingoid, Sabtu (23/9).
[Redaktur: JP Sianturi]