Reni mengemukakan bahwa IKM memerlukan bantuan dari para desainer dalam menentukan konsep desain merek dan kemasan yang sesuai dengan kebutuhan pasarnya. Desainer dapat melihat secara detail baik dari sisi fungsi kemasan, estetika bentuk, kesesuaian konsep logo, hingga pemilihan warna yang sesuai dengan komoditas produk tersebut.
“Diharapkan nantinya pelaku IKM dapat turut belajar dan mendapatkan wawasan tentang desain merek dan kemasan yang dapat diterapkan di masa mendatang dan dapat disebarkan kepada para pelaku IKM lainnya,” ungkapnya.
Baca Juga:
Ground Breaking Gedung BPIPI, Wujud Komitmen Kemenperin Kembangkan Industri Alas Kaki Dalam Negeri
Selama ini, Ditjen IKMA rutin menggelar Workshop Desain Merek dan Kemasan, termasuk yang telah digelar di Kabupaten Pangandaran pada 17 - 18 Juli 2024. Kegiatan ini diikuti 30 pelaku IKM pangan yang telah memenuhi persyaratan.
Kegiatan workshop tersebut diisi dengan berbagai materi yang disampaikan oleh Tenaga Ahli dan Desainer dari Klinik Desain Merek Kemas Ditjen IKMA. Acara ini juga merupakan hasil kolaborasi antara Ditjen IKMA dengan Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Pangandaran.
“Para IKM nantinya akan mendapatkan fasilitasi desain merek dan kemasan agar semakin memiliki daya saing dan daya jual yang tinggi di pasar,” imbuh Reni. Demikian dilansir dari laman kemenperingoid, Kamis (25/7).
Baca Juga:
Industri Kelapa Sawit Berkomitmen Capai Net Zero Emission Lewat Hilirisasi dan Pengelolaan Biomassa Berkelanjutan
[Redaktur: JP Sianturi]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.