WahanaNews.co | Kementerian Perindustrian menyebut industri makan dan minum belum bertumbuh secara normal seperti sebelum masa pandemi Covid-19 pada tahun ini.
Perlambatan itu pun menjadi pekerjaan besar Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Baca Juga:
Bebas Tuduhan BMAD dan CVD ke AS, Ekspor Aluminium Ekstrusi Indonesia Berpeluang Kembali Melonjak
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut pertumbuhan industri melambat karena permintaan dari luar negeri terganggu akibat tekanan global.
Begitu pula dengan input bahan baku yang cukup tinggi, baik dari ketersediaan maupun harga.
"Sebelum Covid-19, sektor ini tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional. Ini yang akan kami kembalikan," kata Agus dalam konferensi pers yang digelar virtual, Senin (7/11/2022).
Baca Juga:
Tingkatkan Kualitas dan Keterserapan Garam Rakyat, Kemenperin Kembali Fasilitasi MoU Petambak Garam-Industri
Meski permintaan global melemah, kata Agus, industri makanan dan minuman tumbuh sebesar 17,83 year on year pada triwulan III 2022.
Agus juga mengatakan industri yang tumbuh negatif terjadi pada sektor kimia dan farmasi, kemudian industri bahan galian nonlogam dan farmasi.
"Ini banyak berkaitan dengan pelemahan market yang di Eropa dan tingginya nilai input bahan baku," ucapnya.