Mensos menekankan pentingnya akurasi data dalam penyaluran bantuan. "Kami mendengar banyak aspirasi terkait bantuan yang tidak tepat sasaran. 							
						
							
							
								Oleh karena itu, Presiden memerintahkan agar menuju data tunggal terpadu. 							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Kemensos dan Kemenekraf Rancang Kurikulum Kreatif untuk Sekolah Rakyat
									
									
										
											
										
									
								
							
							
								Saat ini, proses pemadanan data oleh Badan Pusat Statistik (BPS) sedang berlangsung untuk memastikan tidak ada lagi data yang tumpang tindih. 							
						
							
							
								Ke depannya, masyarakat bisa memanfaatkan aplikasi ‘Cek Bansos’ untuk mengusulkan atau menyanggah penerima bantuan yang dinilai tidak layak,” ujar Gus Ipul.   							
						
							
							
								Dengan sistem data terpadu yang dinamis dan akurat, Kemensos berharap penyaluran bantuan dapat lebih efektif dan tepat sasaran. 							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										KPK Larang 4 Nama Terbang ke Luar Negeri, Skandal Bansos Kian Melebar
									
									
										
									
								
							
							
								Hal ini diharapkan dapat mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat dan memastikan bahwa bantuan benar-benar diterima oleh mereka yang membutuhkan. 							
						
							
							
								Salah satu penerima manfaat, Muhir (39) seorang mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang kini bekerja sebagai tukang las di bengkel, menyampaikan rasa syukur atas bantuan yang diterimanya. 							
						
							
							
								"terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kemensos atas bantuan Atensi berupa peralatan bengkel las. Bantuan ini sangat berarti bagi saya karena kini saya dapat memulai usaha bengkel las sendiri," kata Muhir.