"Nah kalau tarif listrik harganya Rp. 1.600 rupiah per KWH. Maka harganya disini Rp. 6.000. Mari kita lihat perbandingan antara 6.800 dengan power yang sama, dengan 13.700, ini belum termasuk oli, kemudian perlu operator dan lain-lain," jelasnya.
"Kalau listrik, ini gak begitu perlu operator, kita bisa ngeset otomatis, gak perlu oli hanya langganan. Jadi ini hampir kurang dari setengahnya, mungkin 40 %, belum dihitung oli, kalau di hitung oli mungkin sepertiganya," imbuhnya.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Ajak KTT G20 Entaskan Kelaparan, Mentan Amran Gerak Cepat Bentuk Brigade Swasembada Pangan
Pada sesi yang sama, Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu mengungkapkan bahwa saat ini di Indramayu belum ada elektrifikasi sawah atau listrik masuk sawah, untuk itu sangat berharap program Listrik Masuk Sawah bisa segera terealisasi.
"Sampai saat ini belum pernah direalisasikan. Kami juga menunggu bagaimana tindak lanjutnya, seperti apa listrik masuk sawah itu," ungkapnya.
"Secara khusus akan kami dorong listrik masuk sawah," kata Kadistan Banten Agus Tauhid.
Baca Juga:
Pangkas 145 Regulasi, Kebijakan Distribusi Pupuk Langsung Ke Petani Dinilai Tepat
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.