WahanaNews.co, Jakarta -
Kementerian Pekerjaan Umum (PU) melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh terus mempercepat pemulihan konektivitas pascabencana di Provinsi Aceh. Upaya penanganan terus dilakukan dengan progres bertambahnya ruas jalan nasional yang kembali dapat dilalui, sehingga memperkuat akses antarwilayah dan mendukung pergerakan masyarakat serta distribusi logistik bantuan.
Salah satu capaian terbaru adalah ruas Jalan Genting Gerbang–Celala–Batas Aceh Tengah/Nagan Raya yang kini kembali terhubung dan sudah dapat dilalui kendaraan roda dua. Akses dari sisi Nagan Raya masih dalam tahap perbaikan, khususnya pada penghubung menuju Jembatan Krueng Beutong.
Baca Juga:
Tinjau Dampak Banjir, Presiden Prabowo Kunjungi Warga Terdampak di Aceh Tamiang
Menteri PU Dody Hanggodo menegaskan bahwa pemulihan konektivitas menjadi prioritas utama pascabencana di wilayah Sumatera, khususnya Aceh. “Kementerian PU terus berusaha agar akses ini kembali fungsional secepat mungkin. Jalan dan jembatan merupakan urat nadi pergerakan masyarakat dan distribusi logistik,” kata Menteri Dody.
Kementerian PU secara bertahap terus melakukan penanganan infrastruktur konektivitas di Aceh dengan terukur dan mengutamakan keselamatan pengguna jalan, sembari terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan pihak terkait untuk mempercepat pemulihan aktivitas masyarakat.
Selain ruas Genting Gerbang–Celala–Batas Aceh Tengah/Nagan Raya, pemulihan jalan dan jembatan putus pascabencana Aceh juga menunjukkan perkembangan positif pada sejumlah ruas jalan nasional lainnya. Ruas Jalan Kota Banda Aceh–Meureudu kini telah kembali terhubung guna memperlancar akses utama dari wilayah barat menuju pesisir utara Aceh.
Baca Juga:
Akses Jalan di Pasi Aron Aceh Berubah Jadi Sungai, PLN Tetap Maju Angkut Tiang Besi
Selanjutnya ruas Jalan Meureudu–Batas Pidie Jaya/Bireuen telah berfungsi kembali setelah oprit jembatan yang runtuh selesai ditimbun dan jembatan dinyatakan fungsional sejak 12 Desember 2025. Di wilayah timur Aceh, ruas Jalan Batas Kota Lhokseumawe/Batas Aceh Utara–Kota Langsa juga sudah dapat dilalui usai pembersihan sedimen yang rampung pada 10 Desember 2025.
Penanganan terus dilanjutkan pada ruas Jalan Kota Langsa–Kota Kuala Simpang yang saat ini masih dalam tahap pembersihan sedimen dengan target penyelesaian 19 Desember 2025. Adapun ruas Jalan Kota Kuala Simpang–Batas Provinsi Sumatera Utara juga telah fungsional dan dapat dilalui oleh semua jenis kendaraan, meski di beberapa titik akses sinyal masih terbatas dan pembersihan material lumpur serta kayu terus dilakukan.
Selanjutnya ruas Jalan Kota Kutacane–Batas Provinsi Sumatera Utara juga telah kembali dapat dilalui, sehingga dapat membuka akses penting menuju wilayah selatan Aceh.