Ekonomi Indonesia triwulan II 2022 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 3,72 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan sebesar 13,15 persen.
"Program unggulan ditjen perkebunan tahun 2020-2021 diantaranya korporasi perkebunan, produksi benih/nursey 20 juta dan pengembangan kawasan kopi, kelapa, jambu mete, kakao serta pengembangan sagu hulu hilir berbasis koperasi, percepatan swasembada gula komsumsi, pengembangan gula non tebu dan pengembangan kopi komandan," jelas Andi.
Baca Juga:
Mentan Andi Amran Ungkap Arahan Swasembada Pangan
Selanjutnya Andi menjelaskan, strategi peningkatan produksi perkebunan di antaranya melalui logistik benih dan pengembangan kawasan melalui perluasan, peremajaan dan rehabilitasi untuk meningkatkan produksi komoditas (program jangka panjang) kelapa, jambu mete, kakao, karet, lada, cengkeh, teh, vanili, dan kayu manis.
Pengembangan kawasan dilakukan melalui intensifikasi (program jangka pendek) untuk meningkatkan produksi kopi, kakao, karet, lada, pala dan cengkeh. Sedangkan peningkatan nilai tambah dan daya saing melalui penyediaan alat pasca panen dan pengolahan untuk meningkatkan nilai tambah komoditas kopi, karet, kelapa, kakao, pinang, kayu manis, dan nilam.
"Diharapkan untuk skema pembiayaan tidak hanya mengandalkan APBN/APBD, maksimalkan pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan CSR serta investasi," pungkas Andi. [tum]