WahanaNews.co, Jakarta - Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan industri alas kaki, termasuk di sektor industri kecil dan menengah (IKM). Berdasarkan data World Footwear Yearbook 2023, Indonesia masuk dalam lima besar dunia sebagai produsen alas kaki, dengan capaian produksi sebanyak 807 juta pasang alas kaki pada tahun 2023.
“Dari 807 juta pasang produk alas kaki itu, sekitar 445 juta pasang diekspor ke berbagai negara dan 362 juta pasang untuk kebutuhan pasar dalam negeri. Industri alas kaki selama ini juga telah memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional,” kata Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian, Andi Rizaldi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (15/1).
Baca Juga:
Catat Surplus, Kinerja Ekspor Nasional Masih Ditopang Sektor Manufaktur
Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS), secara tahunan (year on year/y-o-y), industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki mencatatkan pertumbuhan tertinggi dan double digit, sebesar 10,15 persen pada triwulan III-2024. Angka tersebut juga lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu (triwulan III-2023), yang saat itu mengalami kontraksi 2,96 persen.
“Kinerja industri alas kaki ini tak hanya dari industri besar, melainkan juga ada kontribusi dari para pelaku IKM,” ungkap Kepala BSKJI. Oleh karena itu, Kemenperin berkomitmen untuk terus memacu kinerja IKM alas kaki, termasuk pada upaya peningkatan kualitas produk, keahlian pengrajin, serta pengembangan sentra IKM.
“Kami proaktif membantu IKM alas kaki untuk semakin meningkatkan daya saingnya melalui peningkatan kualitas produk dan pengembangan sentra IKM, salah satunya melalui pelaksanaan audit teknologi,” tutur Andi.
Baca Juga:
Jamin Demand Belanja Dalam Negeri, TKDN Terbukti Tingkatkan Investasi dan Produktivitas Industri
Program audit teknologi ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kunci yang memengaruhi perkembangan lingkungan industri. “Melalui kajian mendalam terhadap aspek ekonomi, sosial, dan teknologi, diharapkan dapat diperoleh data dan informasi yang akurat untuk merumuskan langkah-langkah perbaikan dan pengembangan IKM alas kaki yang lebih efektif,” imbuhnya.
Sebagai unit pelaksana teknis di bawah BSKJI, Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kulit, Karet, dan Plastik (BBSPJIKKP) telah menyelesaikan kegiatan audit teknologi dengan fokus pada kajian proses bisnis sentra IKM alas kaki di Kota Mojokerto. Kegiatan yang merupakan kerja sama antara BBSPJIKKP dan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kota Mojokerto ini bertujuan untuk merumuskan konsep proses bisnis pada sentra industri alas kaki di Kota Mojokerto.
Kepala BBSPJIKKP Hagung Eko Pawoko menyampaikan, audit teknologi ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan daya saing industri alas kaki di Kota Mojokerto. “Dengan memahami tantangan dan peluang yang ada, kita dapat memberikan dukungan yang lebih tepat sasaran bagi para pelaku IKM alas kaki,” ujarnya. Demikian dilansir dari laman kemenperingoid, Kamis (16/1).