Sebelumnya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan mendorong agar pemerintah menyalurkan Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp 50 triliun per tahun ke INA dan meyakini aliran dana tersebut bisa menjadi mesin pengungkit pertumbuhan ekonomi nasional bersama BPI Danantara.
"Sovereign wealth fund kita ini, kalau kita tarik investasi Rp 50 triliun ke situ tiap tahun, dari dana yang masih sisa di Bank Indonesia (BI), kita bisa leverage Rp 1.000 triliun dalam lima tahun ke depan," ujar Luhut dalam kegiatan '1 Tahun Prabowo–Gibran: Optimism 8 Persen Economic Growth'.
Baca Juga:
Publik Mulai Percaya, Kebijakan Fiskal dan Gaya Komunikasi Purbaya Ubah Peta Sentimen Warganet
Luhut menyebut skema itu juga akan mendorong masuknya foreign direct investment sekaligus memperluas peran sektor swasta dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan mencapai 8 persen.
"Peranan pemerintah kan cuma 10-15 persen dari APBN, sisanya itu harus sektor swasta, untuk itu, kita harus ramah dengan FDI, itu harus jalan bagus," tutur Luhut.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.