Biaya proyek membengkak hingga 1,2 miliar dollar AS dengan tambahan bunga di atas tiga persen, sedangkan pinjaman tambahan 542,7 juta dollar AS dipakai untuk menutup porsi pembengkakan biaya yang ditanggung konsorsium Indonesia sebesar 75 persen, dan sisanya melalui PMN.							
						
							
							
								Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa pada Jumat (10/10/2025) menyampaikan bahwa utang proyek Whoosh sebaiknya dikelola Danantara agar tidak lagi menjadi beban APBN.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										KPK Pertimbangkan Pemanggilan Luhut Binsar Pandjaitan Terkait Proyek Kereta Cepat Whoosh
									
									
										
											
										
									
								
							
							
								“Kan KCIC di bawah Danantara ya, kalau di bawah Danantara kan mereka sudah punya manajemen sendiri, punya dividen sendiri yang rata-rata setahun bisa dapat Rp 80 triliun atau lebih, harusnya mereka manage dari situ, jangan kita lagi,” ucapnya.							
						
							
							
								Purbaya menjelaskan bahwa pemisahan pembiayaan dari APBN memberi ruang bagi skema investasi lebih fleksibel dan kombinasi antara pemerintah dan sektor swasta.							
						
							
							
								COO Danantara Dony Oskaria pada Kamis (9/10/2025) menyebut pihaknya tengah menyiapkan dua opsi penyelesaian utang proyek yakni penambahan ekuitas atau penyerahan aset sebagai bagian dari skema pengelolaan mirip sektor perkeretaapian lainnya.							
						
							
								
									
									
										Baca Juga:
										Soal Dugaan Mark Up Whoosh, Mahfud Tegaskan Siap Diperiksa KPK
									
									
										
									
								
							
							
								Ia menambahkan, Whoosh saat ini melayani sekitar 30.000 penumpang per hari dan memberi efek ekonomi signifikan, namun Danantara tetap harus memperhatikan keberlanjutan KAI sebagai induk usaha KCIC.							
						
							
							
								“Tapi dari satu sisi kita juga memperhatikan keberlanjutan KAI itu sendiri, karena KCIC ini sekarang bagian dari KAI, inilah yang kita cari solusi terbaik,” ujarnya.							
						
							
							
								[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]							
						
					 
					
						Ikuti update 
berita pilihan dan 
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik 
https://t.me/WahanaNews, lalu join.