WahanaNews.co | Peserta Gerakan Inisiatif Listrik Tenaga Surya (Gerilya) mendalami praktik instalasi dan komisioning Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap.
Pendalaman dilakukan di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia, Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (PPSDM KEBTKE).
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Praktek ini berlangsung selama dua hari, dimaksudkan untuk menyiapkan mahasiswa yang akan menjalani team-based project (TBP) di perusahaan panel surya yang tersebar di seluruh Indonesia.
Saat membuka kegiatan bimbingan teknis peserta Gerilya tersebut, Kepala PPSDM KEBTKE Laode Sulaiman menyampaikan, site visit serta bimbingan teknis kali ini merupakan pembekalan bagi para mahasiwa sebelum praktik langsung di lapangan.
"Kegiatan site visit dan bimbingan teknis harapannya menjadikan mahasiswa untuk lebih siap secara teknis untuk menghadapi troubleshooting di lapangan nantinya," ungkap Laode, dikutip Jumat (8/4/2022).
Baca Juga:
Pacu Kreativitas Mahasiswa Indonesia, PLN Gelar Kompetisi Membangun Gokart Listrik
Selama praktek, sambung Laode, mahasiswa belajar mengenai pemasangan, pengoperasian, komisioning, pemeliharaan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)-PLTS Atap.
"Ini demi mempersiapkan mahasiswa sebagai pioneer pengembang energi terbarukan di Indonesia," lanjutnya.
Menurut Laode, energi surya Indonesia memiliki potensi lebih dari 207,8 Giga Watt, namun pemanfaatannya sampai dengan 2020 masih sebesar 153,4 Mega Watt. Dengan total potensi sebesar 32,5 GW, PLTS Atap sangat menjanjikan untuk terus dikembangkan pada sektor industri, bisnis, sosial, pemerintah, maupun rumah tangga.