"Pemerintah tak bisa sendiri, dibutuhkan gerak bersama, baik pelaku usaha, akademisi, asosiasi maupun generasi muda," imbuhnya.
Laode pun berharap program Gerilya terus dijalankan sebagai dukungan aktif mahasiswa dalam berkontribusi memanfaatkan potensi energi surya di Indonesia ke depan.
Baca Juga:
Yasonna Laoly Beri Orasi Ilmiah di Wisuda Mahasiswa UNIAS: Jadikan “One of the Best”
"Penting kiranya menjaga kesinambungan program GERILYA sebagai satu inisiatif baru yang berfokus pada akselerasi pemanfaatan energi surya di Indonesia," tegasnya.
Tiga Tantangan
Keberadaan program Gerilya sejalan dengan target bauran energi 2030 dan menuju Net Zero Emission (NZE) di 2060. Laode pun menyebutkan terdapat tiga tantangan utama dalam mencapai hal tersebut.
Baca Juga:
Besok UNIAS akan Gelar Wisuda ke-3, 731 Mahasiswa Ikuti Gladi Resik
Pertama, ketidakmerataan pembangunan atau inequality. Laode memaparkan saat ini Indonesia sedang mengalami over supply tenaga listrik untuk wilayah Jawa-Bali. Sayangnya, hal tersebut hanya dirasakan di kota-kota besar.
"Cerita berbeda akan kita dapati ketika kita bergeser wilayah terluar Indonesia. Masih banyak dari wilayah Indonesia yang belum bisa menikmati terangnya lampu di malam hari," ungkap Laode.
Kedua, inovasi juga menjadi tantangan bagi Indonesia menuju NZE.