Ia pun berharap IP-CEPA dapat meningkatkan akses pasar produk-produk unggulan masing-masing negara.
“Diharapkan melalui perjanjian ini, kami dapat meningkatkan akses pasar bagi produk-produk unggulan kedua negara dan memperkuat kerja sama dalam berbagai sektor ekonomi dengan Indonesia. Perjanjian ini akan menjadi tonggak bersejarah dalam hubungan ekonomi antara Indonesia
dan Peru,” ungkap Juan Carlos.
Baca Juga:
Perundingan Putaran ke-5 RI–EAEU FTA Capai Kemajuan Signifikan
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag RI Djatmiko Bris Witjaksono menambahkan bahwa IP-CEPA menjadi salah satu bukti komitmen Pemerintah Indonesia membuka akses pasar nontradisional.
“Indonesia melalui Kemendag berkomitmen untuk membuka akses pasar-pasar nontradisional dengan
profil ekonomi kuat di kawasan Amerika Selatan. Selanjutnya, kami harap perjanjian perdagangan
Indonesia-Peru CEPA dapat menyusul keberhasilan perjanjian perdagangan Indonesia-Chile CEPA yang sukses menaikkan nilai perdagangan kedua negara, khususnya ekspor Indonesia ke Chile,” ungkap Djatmiko.
Perundingan Indonesia-Peru CEPA akan dilakukan secara bertahap (incremental). Babak perundingan
akan dimulai dengan pembahasan perdagangan barang, disusul oleh perdagangan jasa, investasi, lalu
berbagai area kerja sama lainnya.
Baca Juga:
Indonesia dan IFC Jalin Kerja Sama Hadapi Tantangan Perekonomian
Mendag Zulkifli Hasan dan Menteri Juan Carlos optimistis bahwa perjanjian IP-CEPA akan menjadi
dasar kerja sama ekonomi yang lebih erat antara Indonesia dan Peru.
Keduanya yakin IP-CEPA akan
dapat menjadi magnet investasi dan bisnis bagi para pelaku usaha.
Indonesia dan Peru sepakat untuk menyelenggarakan perundingan putaran pertama pada akhir 2023 ini.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.