Kinerja ekspor Agustus 2021 kembali mencetak rekor baru, bahkan mengalahkan kinerja ekspor Agustus 2011 yang sebelumnya merupakan nilai ekspor tertinggi Indonesia. Mendag menyampaikan, setelah melemah di bulan lalu, perekonomian dan industri manufaktur Indonesia menunjukkan pemulihan.
"Hal ini tercermin dari total ekspor pada Agustus yang meningkat 20,95 persen (MoM) menjadi sebesar USD 21,42 miliar. Peningkatan ekspor tersebut didorong naiknya ekspor migas dan nonmigas masing-masing sebesar 7,48 persen dan 21,75 persen (MoM)," ungkap Mendag.
Baca Juga:
Genjot Ekspor, Ini Jurus Menkeu Sri Mulyani
Kinerja ekspor nonmigas pada Agustus 2021 mengalami peningkatan. Penguatan ekspor bersumber dari pertumbuhan ekspor komoditas andalan Indonesia seperti produk minyak sawit menguat 61,60 persen, produk timah 56,29 persen, bijih logam 40,99 persen, dan batubara 24,28 persen (MoM).
Lutfi menjelaskan, magnitude penguatan ekspor komoditas semakin besar sejalan dengan tren harga komoditas produk unggulan yang tumbuh sangat baik pada periode Januari-Agustus 2021. Harga nikel menguat menguat 38,8 persen, minyak sawit 55,8 persen, batubara 93,5 persen, tembaga 61,2 persen, timah 72,7 persen (YoY).
Secara kumulatif, ekspor selama Januari-Agustus 2021 tercatat USD 142,01 miliar atau naik 37,77 persen (YoY). Peningkatan ekspor kumulatif tersebut dipengaruhi meningkatnya ekspor nonmigas menjadi USD 134,13 miliar atau naik 37,03 persen dan meningkatnya ekspor migas menjadi USD 7,87 miliar atau naik 51,78 persen.
Baca Juga:
Pemerintah Dorong Ekspor di Tujuh Sektor Melalui TEI ke-37
Nilai impor Indonesia pada Agustus 2021 tercatat sebesar USD 16,68 miliar atau naik 10,35 persen (MoM). Peningkatan impor yang terjadi pada Agustus 2021 didorong naiknya impor migas sebesar 14,74 persen (MoM) dan juga impor nonmigas yang tumbuh sebesar 9,76 persen (MoM).
Struktur impor selama Agustus ini masih didominasi bahan baku/penolong (74,20 persen) yang naik 8,39 persen (MoM). Beberapa bahan baku penolong dengan nilai terbesar antara lain crude petroleum oils yang naik 105,21 persen (MoM); emas batangan naik 114,96 persen (MoM); serta gandum (untuk konsumsi manusia) naik 35,87 persen (MoM). [rin]