WahanaNews.co, Tangerang - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso melepas kontainer ke-400.000
produk makanan olahan produksi PT Mayora Indah Tbk. ke 15 negara di kawasan Afrika, Timur Tengah, Asia Tenggara, Asia Selatan, dan wilayah lainnya senilai USD 1 juta atau setara Rp15,70 miliar, Selasa, (5/11) di Cikupa, Tangerang, Banten.
Mendag mengapresiasi konsistensi eksportir dalam mengekspor produk-produk Indonesia. Terlebih lagi, ekspor kali ini menyasar pasar-pasar di negara tujuan ekspor nontradisional.
Baca Juga:
Kasus Judol di Kementerian Komdigi Jadi Atensi Kapolri
Hal ini selaras dengan kebijakan Kementerian Perdagangan untuk memperluas pasar ekspor bagi produk-produk Indonesia.
“Perluasan pasar ekspor adalah salah satu dari tiga program utama Kemendag. PT Mayora Indah Tbk.
telah memperluas ekspornya ke negara-negara yang termasuk pasar ekspor nontradisional. Hal ini lah
yang menjadi harapan kami, yaitu agar pasar Indonesia berkembang ke negara yang belum tersentuh,”
kata Mendag Budi.
Produk yang dilepas ekspornya kali ini mencakup makanan manis (confectionery) seperti biskuit, wafer,
dan permen, serta kopi instan. Kelima belas negara tujuan ekspornya adalah Palestina, Arab Saudi, Bahrain, Kuwait, Persatuan Emirat Arab, Mesir, Afrika Selatan, Madagaskar, Filipina, Thailand, Vietnam, Malaysia, Bangladesh, Armenia, dan Australia.
Baca Juga:
Perundingan Indonesia-Canada CEPA Masuki Putaran ke-10, Kedua Negara Optimistis Selesaikan Kesepakatan
Mendag menekankan, kemampuan meningkatkan daya saing produk menjadi salah satu faktor utama untuk menguasai pasar, baik pasar negeri sendiri maupun pasar luar negeri.
Ia mengingatkan, besarnya pasar dalam negeri harus menjadi motivasi produk lokal untuk merajai pasar di negeri sendiri.
Kemendag terus mendukung para pelaku usaha dalam negeri untuk meningkatkan daya saing. Selain
itu, Kemendag terus berupaya mengamankan pasar dalam negeri melalui instrumen-instrumen
perdagangan yang ada.
Mendag Budi berharap, eksportir akan lebih masif lagi memanfaatkan pasar nontradisional yang telah terbuka aksesnya melalui sejumlah perjanjian dagang Indonesia dengan negara mitranya. Dalam waktu dekat, tiga perjanjian dagang ditargetkan selesai yaitu dengan Kanada, Peru, dan Eurasia.
Terkait dukungan ekspor bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Kemendag memiliki program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (UMKM BISA Ekspor). Program ini digagas agar semakin banyak UMKM yang merambah pasar ekspor.
“Kami mengapresiasi Mayora yang bekerja sama dengan petani kopi lokal dan turut menggunakan mesin lokal dalam proses produksinya. Kami harap, kerja sama dan kolaborasi semacam ini terus dilakukan,” tandas Mendag.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]