WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan mengatakan, Nilai impor Indonesia pada November 2023 tercatat sebesar USD 19,59 miliar.
Nilai ini meningkat 4,89 persen dibanding bulan sebelumnya (MoM). Peningkatan ini didorong kenaikan impor nonmigas sebesar 4,08 persen dan migas sebesar 8,79 persen MoM.
Baca Juga:
Dukung Harbolnas 2024, Mendag: Nilai Transaksi Niaga Elektronik Diproyeksi Rp487 Triliun
Peningkatan impor periode November 2023 terjadi pada seluruh golongan penggunaan barang. Kenaikan impor tertinggi terjadi pada golongan barang konsumsi yang sebesar 10,54 persen, diikuti barang modal sebesar 6,97 persen dan bahan/baku penolong sebesar 3,60 persen MoM.
“Impor biasanya meningkat pada November karena produsen akan mempercepat produksi untuk
Desember yang menyebabkan impor bahan baku/penolong dan barang modal meningkat. Peningkatan impor di November 2023 ini sejalan dengan peningkatan aktivitas manufaktur
Indonesia, terlihat dari Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang tercatat sebesar 51,7 poin.
Angka tersebut naik bila dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang sebesar 51,1 poin. Selain itu, karena untuk persiapan Natal dan Tahun Baru (Nataru), impor barang konsumsi
juga meningkat di November,” kata Mendag Zulkifli Hasan.
Baca Juga:
Gencarkan Program Prioritas UMKM BISA Ekspor, Kemendag Gelar Pekan Pengembangan Ekspor di Jawa Timur
Pada November 2023, produk dengan peningkatan impor terbesar adalah sayuran (HS 07) yang melonjak 92,01 persen; bijih logam, terak dan abu (HS 26) naik 87,27 persen; pupuk (HS 31) naik 76,58 persen; ampas dan sisa industri makanan (HS 23) naik 31,98 persen; serta gula dan kembang gula (HS 17) naik 26,61 persen MoM.
Sementara itu, produk dengan kontraksi impor terdalam antara lain logam mulia dan perhiasan/permata (HS 71) yang turun 54,11 persen, kapas (HS 52) turun 17,17 persen, bahan bakar mineral (HS 27) turun 12,67 persen, bahan kimia anorganik (HS 28) turun 12,63 persen, serta filamen buatan (HS 54) turun 6,31 persen MoM.
Berdasarkan negara asal, impor nonmigas Indonesia bulan November 2023 didominasi dari Tiongkok, Jepang, dan Thailand dengan total pangsa 48,43 persen dari total impor nonmigas.
Sementara itu, negara utama asal impor dengan peningkatan impor nonmigas tertinggi pada bulan
November 2023 adalah Pakistan yang naik 399,22 persen, diikuti Afrika Selatan naik 214,65 persen, PEA naik 73,57 persen, Federasi Rusia naik 53,42 persen, dan Oman naik 49,76 persen MoM.
Secara kumulatif, lanjut Mendag, nilai impor Indonesia selama periode Januari-November 2023 mencapai USD 202,78 miliar, turun 6,80 persen dibandingkan periode Januari-November 2022 (YoY). Penurunan ini disebabkan melemahnya impor nonmigas sebesar 5,57 persen dan migas sebesar 12,78 persen MoM.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]