Inisiasi dan kolaborasi antara Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga dengan Kementerian Perdagangan menghasilkan Program Digitalisasi Pasar Purbalingga yang terdiri atas Teras Bangga (pembayaran retribusi secara elektronik), Teras Terang (layanan online pelaksanaan tera), E-Parkir (pembayaran parkir elektronik), SIMHP TOK (Sistem Informasi Harga Pasar dan Stok), Jujag Jujug (belanja kebutuhan pasar online), dan QRIS (pembayaran secara elektronik). Program ini selaras dengan target Kemendag dan turut mendorong program digitalisasi Pasar Rakyat di Indonesia.
Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan, hingga saat ini, terdapat 2.047 Pasar Rakyat yang menggunakan situs web pasar melalui Sistem Informasi Sarana Perdagangan (SISP), 10 Pasar Rakyat 'on boarding' pemasaran secara digital di Tokopedia, 537 pasar rakyat memanfaatkan e-monitoring harga barang kebutuhan pokok melalui Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP), 214 pasar rakyat sudah 'on boarding' mengimplementasikan QRIS dan 9,7 juta Usaha Dagang Mikro Kecil dan Menengah (UDMKM) terdaftar memanfaatkan SIAP QRIS, 5.000 pedagang sudah tergabung dalam aplikasi GrabMart, serta 106.702 pedagang telah menggunakan pembayaran retribusi secara elektronik yang 'on boarding' dan memanfaatkan platform digital.
Baca Juga:
Tinjau Pasar Prawirotaman, Mendag: Jelang Nataru, Harga Bapok Stabil dan Pasokan Terjaga
Pasar Bukateja berdiri sejak tahun 1950. Pasar Bukateja menampung 350 kos, 50 kios, dan 7.000 pedagang. Pasar Bukateja direvitalisasi pada 2017 melalui Dana Tugas Pembantuan Kementerian Perdagangan dan berkolaborasi dengan APBD Pemkab Purbalingga. [JP]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.