WahanaNews.co, Lampung - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyatakan, keberadaan konsumen cerdas yang turut mendukung gerakan Bangga, Beli, dan Bela buatan Indonesia penting dalam pengembangan UMKM dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Di sinilah generasi muda
memiliki peran tersendiri untuk menjadi garda terdepan sebagai konsumen cerdas yang mengutamakan produk dalam negeri.
Baca Juga:
Terbitkan Permendag Nomor 1 Tahun 2025, Kemendag Tambah Lima Komoditas yang Dapat Disimpan di Gudang SRG
Hal tersebut diutarakan Mendag Zulkifli Hasan pada kunjungannya ke tiga sekolah di Lampung Selatan, yaitu di SMAN 1 Kalianda, SMK Negeri 1 Kalianda, dan SMAN 1 Sidomulyo, Jumat (9/8). Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 3.000 siswa.
“Sebagai konsumen yang cerdas dan kritis pasti akan memahami bahwa pilihannya menggunakan produk lokal dapat berdampak luas. Jika membeli produk lokal artinya ikut meningkatkan ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Mendag Zulkifli Hasan menguraikan, daya konsumsi masyarakat merupakan pendukung bagi
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Pada 2023, realisasi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,05 persen, konsumsi rumah tangga berkontribusi mencapai 56,6 persen atau lebih dari separuh total Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Baca Juga:
Jamin Ketersediaan Bahan Baku Industri Dalam Negeri, Pemerintah Perketat Ekspor POME, HAPOR, dan UCO
Dengan demikian, saat generasi muda memilih untuk mengutamakan produk lokal, secara tidak langsung mereka berkontribusi terhadap kemajuan
perekonomian.
“Selalu memprioritaskan penggunaan produk lokal di tengah gempuran produk impor ilegal itu penting sekali,” tegas Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan menekankan, tekad untuk menjadi konsumen yang cerdas tidak akan terpisahkan dari semangat nasionalisme mencintai produk dalam negeri. Selain itu, konsumen cerdas juga perlu berdaya, yang mampu memahami hak dan kewajibannya dengan baik.
Hal tersebut berlaku pada semua bentuk transaksi, baik daring maupun luring. Konsumen yang berdaya diyakini memiliki nasionalisme yang tinggi dalam berinteraksi dengan pasar dan memperjuangkan kepentingan konsumen.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]