WahanaNews.co, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan menandatangani Protokol
Kelima untuk mengubah Persetujuan Penanaman Modal Menyeluruh ASEAN (ASEAN Comprehensive Investment Agreement/ACIA), Senin, (14/10) di kantor Kementerian Perdagangan RI, Jakarta.
Penandatanganan tersebut dilakukan secara ad referendum oleh Mendag
Zulkifli Hasan sebagai Menteri Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic Minister) Indonesia.
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Ekonomi, Perdagangan, dan Industri Jepang
“ACIA bermanfat untuk memberikan perlindungan bagi investor di ASEAN. ACIA berperan untuk menciptakan lingkungan investasi yang lebih liberal, transparan, fasilitatif, dan kompetitif di ASEAN. Sehingga, ASEAN menjadi tujuan investasi yang menarik dan aman bagi Investor,” kata Mendag.
Protokol Kelima ACIA mencakup dua hal. Pertama, menyangkut perubahan ACIA Reservation List. Hal ini terkait dengan daftar negatif investasi di ASEAN. Kedua, menyangkut peningkatan perlindungan dan kepastian hukum bagi investor.
Hal tersebut terkait dengan izin tinggal serta izin kerja investor dan staf perusahaan tempat modal asing ditanamkan. Protokol Kelima ini
ditargetkan untuk diimplementasikan setelah semua negara ASEAN menyampaikan instrumen ratifikasi ke Sekretariat ASEAN.
Baca Juga:
Mendag Budi Lakukan Pertemuan Bilateral dengan Menteri Perdagangan Kanada
Mendag Zulkifli Hasan juga menambahkan, Protokol Kelima Perubahan ACIA juga menjadi
momentum yang tepat untuk mendorong perbaikan iklim investasi di Indonesia.
Indonesia dapat semakin menyelaraskan diri dengan iklim investasi ASEAN sekaligus menciptakan iklim investasi
Indonesia yang kondusif dan kompetitif.
“Dengan Protokol Kelima Perubahan ACIA, Kemendag bekerja sama dengan Kementerian Investasi untuk terus-menerus mendorong perbaikan iklim investasi di Indonesia. Hal ini merupakan upaya menciptakan situasi yang kondusif dan kompetitif bagi masuknya investasi asing ke Indonesia. Sehingga, Indonesia dapat menjadi tujuan investasi yang lebih menarik di ASEAN,” tandas Mendag.