WahanaNews.co | Disebut punya pengaruh besar dengan berbagai macam gurita bisnisnya di Indonesia, tokoh yang disebut sebagai 9 naga ini menguasai ekonomi Indonesia.
Dari berbagai macam bisnis yang dimiliki membuat tokoh yang dijuluki 9 naga ini mempunyai harta kekayaan fantastis.
Baca Juga:
Ekonom Usulkan Pajak Khusus 50 Orang Terkaya, Target Rp 81 Triliun
Meski demikian, perjuangan mereka mencapai kesuksesan dalam berbisnis juga tidaklah mudah dan tidak secara instan.
Melansir okezone, Selasa (14/2), berikut deretan harta kekayaan tokoh yang disebut sebagai 9 naga dikutip dari buku berjudul 9 Naga: The Asia Secret Society karya Ahmad Y Samantho.
1. Robert Budi Hartono
Baca Juga:
Memulai Hari dengan Mentalitas Miliarder: 13 Ritual Pagi Terbaik
Robert Budi Hartono merupakan orang terkaya di Indonesia. Bersama Michael Hartono, mereka menjadi orang terkaya di Indonesia versi Forbes pada 2022.
Sudah 10 tahun lebih, Hartono bersaudara menjadi orang terkaya di Indonesia.
Hartono bersaudara mempunyai banyak bisnis, sebut saja Djarum Grup hingga pemegang saham mayoritas BCA.
Melansir Forbes, harta Hartono bersaudara ini tembus USD47,7 miliar atau setara Rp724 triliun
2. James Riady
James Riady merupakan anak sulung dari Mochtar Riady, sang pemilik Lippo Group dan juga disebut-sebut sebagai salah satu dari 9 Naga di Indonesia.
Diketahui, Mochtar Riady memiliki harta kekayaan USD1,4 miliar atau setara Rp21,2 triliun.
3. Dato’ Sri Tahir
Dato Sri Tahir merupakan pendiri dari Grup Mayapada. Dato’ Sri Tahir memiliki nama lain Ang Tjoen Ming. Dia lahir di Surabaya pada tanggal 26 Maret 1962.
Tahir adalah menantu dari Mochtar Riady, sang pemilik Lippo Group.
Melansir Forbes, harta kekayaan Tahir mencapai USD4,3 miliar atau setara Rp65 triliun.
4. Anthony Salim
Anthony Salim merupakan anak dari Soedono Salim, pendiri dari Salim Group.
Anthony Salim mewarisi Salim Group ketika telah menyelesaikan pendidikannya dari North East Surrey College of Technology, Inggris.
Adapun harta Anthony Salim kini tembus USD7,5 miliar atau setara Rp113 triliun.
5. Tommy Winata
Tommy Winata merupakan pendiri dari Artha Graha Group, sebuah perusahaan yang memiliki ratusan anak maupun cucu dari perusahaan.
Sama seperti Dato’ Sri Tahir, Tommy Winata dilahirkan bukan dari keluarga yang kaya raya.
Bahkan dia banyak menghabiskan masa kanak-kanak di Gang Mangga Kemayoran, Jakarta Pusat. Belum diketahui secara pasti harta kekayaan Tommy Winata. Namun disebut-sebut mempunyai harta USD900 juta atau setara Rp12 triliun.
6. Rusdi Kirana
Siapa yang saat ini tidak mengetahui tentang Lion Air Group, salah satu perusahaan maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
Rusdi Kirana merupakan pendiri sekaligus pemilik dari Lion Air Group.
Saat ini, Lion Air Group memiliki sejumlah maskapai lainnya yaitu Batik Air, Wings Air, Malinod Air yang beroperasi di Malaysia, serta Thai Lion Air yang beroperasi di Thailand.
Rusdi Kirana pernah masuk daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes pada 2019. Saat ini, harta Rudi Kirana bersama dengan Kusnan mencapai USD835 juta atau setara Rp12,6 triliun.
7. Sofjan Wanandi
Sofjan Wanandi adalah sosok pengusaha yang menjadi pemimpin Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) hingga tahun 2014.
Dia merupakan pemilik dari Gemala Group. Serta dia juga mantan aktivis 1966 kemudian menjadi anggota DPR termuda kala itu bersama 10 rekan mahasiswa lainnya.
8. Jacob Soetoyo
Jacob Soetoyo merupakan presiden direktur PT Gesit Sarana Perkasa, salah salah satu perusahaan yang terlibat dalam pembangunan hotel elite JS.
Dia lulusan Concordia University, Montreal Kanada tahun 1978 dengan jurusan perdagangan.
Kemudian dia mengambil S2 di McGill University, Kanada di jurusan administrasi.
Dia memulai karirnya di tahun 1980 di PT Alakasa Industrindo Tbk sebagai komisaris. Jacob Soetoyo menjadi Dewan Pengawas Center of Strategic and International Studies (CSIS). Untuk harta Jacob Soetoyo belum diketahui.
9. Edwin Soeryadjaya
Edwin Soeryadjaya merupakan putra sulung dari William Soeryadjaya, pendiri dari PT Astra International Tbk.
Kisahnya bermula dari ketidakberuntungan Edwin dalam pengelolaan Bank Summa hingga likuidasi yang perusahaannya alami.
Beberapa orang berkata bahwa ini adalah salah satu langkah untuk melengserkan William Soeryadjaya, agar beberapa orang lainnya dapat membeli saham PT Astra International Tbk kala itu.
Kegigihan Soeryadjaya dan saudaranya lantas membuatnya dapat bangkit kembali untuk melebarkan sayap bisnisnya ke berbagai sektor, hingga memasuki sektor pertambangan.
Harta kekayaan Edwin saat ini USD1,8 miliar atau setara Rp27,3 triliun. [JP]