“Ini sangat penting mengingat semakin tajamnya rivalitas di kawasan Indo-Pasifik,” ujar Menlu RI.
Indonesia pun dikatakannya selalu membumikan kerja sama nyata di ASEAN, seperti di sektor pendidikan, energi, stabilitas keuangan, hingga pemberantasan perdagangan orang.
Baca Juga:
Strategi Kolaborasi Ekonomi Indonesia-Australia Kembali Diperkuat untuk Lanjutkan Berbagai Komitmen Kerja Sama
“Ini penting untuk kita bumikan sehingga dapat dirasakan manfaatnya bagi rakyat ASEAN dan untuk mendukung Asia Tenggara sebagai epicentrum of growth,” katanya.
Pada kesempatan tersebut, Menlu Retno turut menegaskan bahwa berbagai negosiasi kerja sama dan penguatan kelembagaan ASEAN, dilakukan Indonesia dalam keketuaannya sudah melalui proses yang panjang dan fokus.
“Jadi kalau teman-teman berpikir KTT (9-11 Mei 2023), bukan berarti negosiasi baru dilakukan tanggal 8. Negosiasi sudah dilakukan cukup panjang,” tegasnya.
Baca Juga:
Dukung World Water Forum 2024, PLN Bakal Siapkan 52 Charging Station
Indonesia telah melakukan perundingan terhadap sejumlah possible deliverables, antara lain Chair Statement, 2045 Vision, penguatan kapasitas ASEAN, keanggotaan penuh Timor Leste, penanggulangan perdagangan orang, serta pelindungan pekerja migran.
Kemudian terkait pelindungan pekerja perikanan, bidang kesehatan, pembentukan jejaring desa, ekosistem kendaraan listrik, serta konektivitas pembayaran di kawasan. Demikian dilansir dari laman kemenparekrafgoid, Sabtu (6/5).[jp/jup]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.