"Selain itu, kecepatan rata-rata kendaraan yang sebelumnya hanya 15 km/jam akan meningkat drastis menjadi 50 km/jam, atau tiga kali lebih cepat dari kondisi awal. Efisiensi ini juga berdampak pada pengurangan biaya operasional kendaraan, yang semula mencapai Rp8,61 juta per jam menjadi Rp5,33 juta per jam, sehingga terdapat penghematan biaya hingga Rp3,27 juta per jam," kata Khusairi.
Dalam proses pembangunannya, proyek ini menggunakan metode konstruksi diafragma wall untuk mengatasi rembesan air tanah serta secant pile dan T-beam di area bawah jalur kereta api yang memiliki keterbatasan ruang. Hal ini memastikan stabilitas dan keberlanjutan infrastruktur.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Resmikan Flyover Madukoro di Semarang
Underpass Joglo juga akan dilengkapi dengan penataan ruang terbuka hijau dan penanaman 300 pohon. Dinding underpass akan dihiasi ornamen bertema "Kembang Edi Peni" yang merepresentasikan budaya Solo, menggabungkan motif batik dengan nilai keberagaman dan harapan masyarakat yang terus tumbuh. Demikian dilansir dari laman pugoid, Senin (18/11).
[Redaktur: JP Sianturi]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.