"Kendala lain yang dihadapi adalah infrastruktur lahan dan air yang masih sangat terbatas dan belum berfungsi dengan optimal. Di sisi lain, biaya usaha tani di lahan rawa juga tinggi," ujarnya.
Rendahnya produktivitas tanaman di daerah rawa, yang disebabkan oleh kurangnya suplai air ke sawah dan pupuk dolomit untuk menyuburkan lahan juga menjadi kendala tersendiri.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Ajak KTT G20 Entaskan Kelaparan, Mentan Amran Gerak Cepat Bentuk Brigade Swasembada Pangan
"Namun itu bisa kita atasi dengan teknologi, riset, pupuk yang bagus dan mekanisasi pertanian, maka lahan rawa dapat dimaksimal dengan sistem yang lebih baik," ucap Ali.
Ali menyebut, diperlukan upaya optimasi lahan pertanian di lahan rawa dengan mengoptimalkan pertanian di lahan rawa menjadi lahan pertanian produktif. "Caranya adalah melalui penataan sistem tata air dan penataan lahan," katanya.
Direktur Perluasan dan Perlindungan Lahan, Erwin Noorwibowo menerangkan, program optimasi lahan rawa difokuskan pada perbaikan infrastruktur lahan dan air. Dengan begitu, diharapkan petani bisa melakukan pertanaman secara maksimal di lahan pertanian rawa.
Baca Juga:
Mentan Andi Amran Ungkap Arahan Swasembada Pangan
"Dengan prioritas pada kegiatan perbaikan tata air mikro, rehabilitasi atau pembangunan pintu-pintu air, pembangunan atau pembenahan infrastruktur lainnya di lahan rawa, serta peningkatan kualitas atau kesuburan lahan rawa," ucapnya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.