WahanaNews.co | Kementerian Pertanian (Kementan) merealisasikan program optimasi lahan rawa bagi Kelompok Tani Tani Jaya di Desa Gunung Marijo, Kecamatan Pinang Sori, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Program optimasi lahan rawa seluas 25 hektare itu mendongkrak indeks pertanaman dan/atau produktivitas pertanian di Tapanuli Tengah.
Baca Juga:
Mentan Andi Amran Ungkap Arahan Swasembada Pangan
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, melalui kegiatan optimasi lahan rawa, diharapkan bisa berkontribusi terhadap upaya peningkatan produksi pertanian di indonesia.
"Melalui program optimasi lahan ini, maka ada dua hal yang disasar, yaitu produktivitas dan kesejahteraan petani. Program ini memiliki dua manfaat bagi pertanian kita dan petani itu sendiri," katanya.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil menambahkan, potensi peningkatan indeks pertanaman dan/atau produktivitas pertanian melalui optimasi lahan rawa bukan hal tak mungkin.
Baca Juga:
Resmi Dilantik, Kementan Siap Berjuang untuk Indonesia Daulat Pangan
Jika potensi itu dikembangkan, Ali optimis peningkatan indeks pertanaman dan/atau produktivitas bukan hal mustahil diwujudkan.
"Indonesia memiliki potensi lahan rawa sebesar 33.4 juta hektare. Namun menang ada beberapa kendala yang dihadapi untuk merealisasikan program optimasi lahan rawa tersebut," paparnya.
Di antaranya, kata Ali, adalah tingkat kesuburan lahan yang rendah, kemasaman tanah yang tinggi, rezim air yang fluktuatif sehingga genangan air biasanya tinggi pada saat banjir/pasang, serta dangkal dan mengalami kekeringan pada saat musim kemarau.