Jika Zerebro memiliki inovasi unik, misalnya dalam bidang skalabilitas blockchain atau integrasi dengan dunia DeFi, maka potensi jangka panjangnya lebih terjamin.
Di Indonesia, minat terhadap aset crypto sangat dipengaruhi oleh tren komunitas dan daya tarik proyek. Dengan memahami fundamental, trader tidak hanya terbawa hype, melainkan memiliki dasar rasional sebelum memutuskan untuk membeli atau menjual.
Baca Juga:
Mengenal Dasar Aset Crypto, Pengertian, dan Jenisnya
Strategi ini cocok untuk mereka yang berorientasi investasi jangka panjang, karena fundamental kuat biasanya sejalan dengan kestabilan harga dalam jangka waktu lebih lama.
2. Analisis Teknikal untuk Jangka Pendek
Trading Zerebro di Indonesia banyak dilakukan oleh trader harian yang mengincar potensi keuntungan cepat. Untuk itu, analisis teknikal menjadi strategi utama. Trader biasanya menggunakan indikator seperti:
- Moving Average (MA) untuk mengukur tren jangka pendek.
- Relative Strength Index (RSI) untuk melihat kondisi overbought atau oversold.
- MACD untuk mendeteksi momentum pergerakan harga.
Baca Juga:
Bedanya Rak Sepatu Tertutup dan Terbuka, Mana yang Lebih Bagus?
Dengan analisis teknikal, trader bisa menentukan titik entry dan exit secara lebih terukur. Misalnya, jika RSI menunjukkan kondisi jenuh jual, trader bisa mengambil posisi beli dengan target profit kecil dalam hitungan jam.
Namun perlu diingat, volatilitas tinggi pada Zerebro juga bisa membawa risiko kerugian besar jika analisis teknikal diabaikan.
3. Strategi Manajemen Risiko