WahanaNews.co, Osaka - Gitar Indonesia berhasil mencatatkan transaksi potensial sebesar USD 963 ribu atau senilai Rp15,5 miliar saat mengikuti pameran Sound Messe in Osaka 2024–Osaka Guitar Show pada 11-12 Mei 2024 di ATC Hall, Osaka, Jepang.
Sound Messe in Osaka 2024 merupakan pameran alat musik internasional tahunan terbesar di Jepang. Partisipasi Indonesia pada pameran tersebut terlaksana atas kolaborasi Kementerian Perdagangan
melalui Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Osaka, Atase Perdagangan Tokyo, dan Konsulat
Jenderal Republik Indoneisa/KJRI Osaka.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
“Pameran Sound Messe in Osaka 2024–Osaka Guitar Show menjadi ajang yang tepat mempromosikan produk alat musik, khususnya gitar akustik dan listrik asal Indonesia ke pasar Jepang. Selain itu, potensi ekspor sektor ini masih dapat lebih ditingkatkan dengan memanfaatkan tarif preferensi 0 persen untuk masuk ke Jepang melalui skema Indonesia- Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA),” jelas Kepala ITPC Osaka Didit Akhdiat.
Konsul Jenderal RI di Osaka John Tjahjanto Boestami menambahkan, selain mempromosikan produk,
pameran ini dapat dijadikan sebagai inspirasi dalam menciptakan karya kreasi baru.
“Keikutsertaan produsen Indonesia dalam Sound Messe in Osaka 2024 ini merupakan momentum yang sangat tepat untuk mempromosikan produk alat musik, khususnya gitar Indonesia yang semakin mendapat pengakuan di dunia internasional. Melalui pameran ini, diharapkan dapat memacu kreativitas dan inovasi para perajin Indonesia dalam menghasilkan produk gitar yang berkualitas,” ungkap John saat meresmikan stan Indonesia.
Baca Juga:
Tuan Rumah Pameran SIAL Interfood ke-25, Dunia Akui Potensi Industri Mamin Indonesia
Sound Messe in Osaka 2024–Osaka Guitar Show menjadi wadah bagi para produsen dan pecinta alat musik di seluruh dunia untuk mempromosikan produknya terutama gitar, bas, ukulele, serta aksesori atau perlengkapan musik lainnya.
Pameran ini diikuti 170 eksibitor dari berbagai negara, antara lain, Amerika Serikat, Tiongkok, Meksiko, Prancis, Swedia, dan Korea Selatan.
Total lebih dari 10.000 produk alat musik yang ditampilkan dalam tujuh zona, yaitu zona akustik, elektrik, boutique, pedal summit, ukulele, shop, dan zona variety.
Tahun ini,penyelenggara menargetkan kehadiran pengunjung sebanyak 2.500 orang, lebih banyak dari tahun 2023. Sebanyak lima jenama produsen gitar Indonesia berpartisipasi pada stan Indonesia yang berlokasi di zona akustik.
Kelima jenama tersebut, yaitu Batiksoul Guitar, Genta Guitar, Stranough Guitar Technology, Sui Generis Straps, Solobeat. Selain itu, Produsen iVee Guitar’s tergabung secara mandiri dalam stan Boutique Guitar Showcase di zona shop.
Atase Perdagangan Tokyo Merry Astrid Indriasari menjelaskan, tren penjualan gitar akustik dan listrik di Jepang saat ini terus meningkat. Nilai penjualan pada 2022 mencapai Rp770 miliar atau naik 5,6 persen dibanding 2021.
“Hal ini menjadi daya tarik bagi produsen gitar ternama seperti Fender, Ibenze dan ESP Guitar untuk memanfaatkan ceruk pasar di Jepang,” tambah Merry. Merry juga menyampaikan, keikutsertaan pameran ini berpotensi membuka peluang kerja sama dengan jenama internasional.
“Keikutsertaan produsen gitar Indonesia dalam pameran ini, diharapkan dapat membuka peluang kerja sama dengan merek internasional tersebut, serta toko ritel alat musik terkemuka di Jepang, seperti Shimamura Music, Ikebe Gakki, Guitar Nova, dan Sound House," ujar
Merry.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]