Sebelum prosesi pemakaman, jenazah Paus akan disemayamkan terlebih dahulu di Basilika Santo Petrus untuk memberikan kesempatan kepada umat Katolik dan masyarakat umum memberikan penghormatan terakhir.
Masa berkabung selama sembilan hari pun akan menyusul setelah pemakaman.
Baca Juga:
Paus Baru Tak Digaji, Vatikan Tanggung Semua Kebutuhan
Mengutip laporan dari Reuters, Paus Fransiskus pernah berwasiat agar tidak dimakamkan di ruang bawah tanah Basilika Santo Petrus sebagaimana tradisi para pendahulunya.
Sebagai gantinya, ia memilih Basilika Santa Maria Maggiore di Roma sebagai tempat peristirahatan terakhirnya, serta menghendaki peti mati yang terbuat dari kayu biasa, sebagai simbol kerendahan hatinya.
Warisan yang Tak Terlupakan
Baca Juga:
Dimulai, Begini Cara Pemilihan Paus pada Konklav 7 Mei 2025
Kepergian Paus Fransiskus memang menyisakan duka mendalam, namun warisan iman, kasih, dan semangat reformasinya akan tetap hidup dalam hati jutaan umat Katolik dan pencinta perdamaian di seluruh dunia.
Sosoknya akan dikenang bukan hanya sebagai pemimpin spiritual, tetapi juga sebagai simbol harapan dan kemanusiaan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.