WahanaNews.co, Jakarta - Purwono Widodo, Ketua Asosiasi Industri Baja dan Besi Indonesia (IISIA) dan juga Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk, mengungkapkan bahwa Ibukota Nusantara (IKN) akan membutuhkan total 9,5 juta ton baja hingga proyek pembangunannya selesai.
Purwono menjelaskan bahwa kebutuhan baja sebanyak 9,5 juta ton untuk pembangunan IKN akan dilakukan dalam lima tahap setiap tahunnya.
Baca Juga:
Destinasi Hits Terbaru Indonesia, 5.000 Wisatawan Serbu IKN Setiap Hari
Dia juga menyatakan bahwa produksi baja dalam negeri masih mampu memenuhi kebutuhan baja selama pembangunan IKN berlangsung.
Dalam pembagian per tahunnya, tahap awal membutuhkan sekitar 500.000-700.000 ton baja, sementara tahap-tahap berikutnya akan memerlukan lebih dari 1 juta ton.
Dilansir Kontan.co.id, proyek pembangunan IKN menggairahkan sektor konstruksi terutama industri besi dan baja.
Baca Juga:
Prabowo Lantik Basuki Hadimuljono sebagai Kepala OIKN
Pelaku industri meyakini bahwa proyek IKN bakal jadi katalis positif yang mendongkrak kinerja di 2023.
Direktur Corporate Affairs PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) Fedaus misalnya mengaku optimistis industri baja pada tahun ini tumbuh dibandingkan tahun lalu.
Ini seiring mulai menggeliatnya pengerjaan proyek pembangunan IKN. Untuk kebutuhan proyek IKN, GGRP melihat potensi penggunaan baja sekitar 9,2 juta ton.
"Pemerintah perlu perhatikan penggunaan baja di IKN mengutamakan produk lokal," ungkap Fedaus kepada Kontan.
Pada tahun ini GGRP tetap fokus pada utilisasi mesin light section mill (LSM), yang bisa memberikan kontribusi terhadap pendapatan.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.