WahanaNews.co, Jakarta - Di tengah gejolak ekonomi dunia yang semakin bersaing, Indonesia dituntut untuk tetap konsisten menaikkan angka pertumbuhan ekonomi guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Seiring dengan hal tersebut, Indonesia juga menaruh harapan untuk menjadi negara maju melalui potensi bonus demografi dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) berdaya saing. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso, selaku Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pada acara Program Link and Match di KEK Kendal, (16/02).
Baca Juga:
Indonesia Dorong Percepatan Aksesi OECD dan Integrasi Ekonomi ASEAN untuk Pertumbuhan Inklusif dan Berkelanjutan
“Acara hari ini menunjukkan langkah konkret dunia industri bersinergi dengan pendidikan, kerja sama yang sangat bagus. Dari konteks perekonomian, hingga tahun 2045 Indonesia mengandalkan industri manufaktur untuk meningkatkan pertumbuhan. Di sini terlihat KEK Kendal berkomitmen mengembangkan kualitas sumber daya manusia dengan tujuan meningkatkan daya saing,” ujar Sesmenko Susiwijono.
Lembaga pendidikan tinggi tentu saja menempati posisi yang sangat sentral. Perguruan tinggi memiliki ekosistem pembelajaran yang komprehensif, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan potensi untuk pengembangan inovasi.
Namun, di luar lembaga pendidikan terdapat industri yang merasakan langsung praktik yang terjadi di lapangan. Selain itu, terdapat juga ekosistem kewirausahaan dan research and development yang merupakan sumber pembelajaran yang baik bagi generasi muda, apalagi dalam pendidikan vokasional.
Baca Juga:
Wamenkeu Suahasil Tekankan Peran Penting APBN sebagai Katalisator Perkembangan Perekonomian
KEK Kendal sebagai salah satu KEK industri terbesar di Indonesia, hingga Desember 2023 telah berhasil menarik banyak investasi asing dengan 99 pelaku usaha dari 10 negara dan total investasi hingga mencapai Rp43,8 triliun, serta menyerap tenaga kerja sebanyak 44.349 orang. Keberadaan KEK Kendal mendorong transformasi peningkatan skill tenaga kerja dengan berbagai pembekalan pelatihan tenaga kerja yang menyesuaikan kebutuhan industri di KEK Kendal.
Sebanyak 2.000 tenaga kerja dengan tingkat pendidikan belum tamat SD, tamat SD, dan tamat SMP di Kendal pada tahun 2022-2023. Saat ini proyeksi keterserapan tenaga kerja dengan tingkat pendidikan SMK di KEK Kendal berjumlah 44.499 orang dari 99 pelaku usaha.
Dari 33 badan usaha dan pelaku usaha yang sudah beroperasi berhasil menyerap sebanyak 11.962 tenaga kerja, di mana 8.835 di antaranya berasal dari Kabupaten Kendal, dengan proyeksi penyerapan dari kegiatan link & match sebanyak 7.823 tenaga kerja.