WahanaNews.co | Bulan Ramadan jadi peluang potensial bagi pebisnis untuk mendongkrak brand awareness, mendapat konsumen baru, dan mendapatkan lebih banyak keuntungan.
Namun untuk mendapatkan keuntungan, konsumen perlu tahu bahwa perilaku konsumen di bulan Ramadan berubah, tak seperti hari-hari biasa. Hal ini pun berdampak positif bagi bisnis.
Baca Juga:
Jaksa Gadungan Menipu Rp4,6 Miliar untuk Judi Online, Ditangkap Kejagung
Company and Retail Strategist Niagahoster, Yongky Susilo, mengatakan, "mengabaikan konsumen di bulan Ramadan sama halnya dengan mengabaikan mereka setahun ke depan."
Untuk itu menurutnya, agar sukses meraup keuntungan di bulan Ramadan, pebisnis perlu menyediakan produk yang tepat di waktu yang tepat. Hal ini perlu dilakukan agar bisnis tak kehilangan momentum puncak belanja, yakni sekitar pertengahan dua minggu Ramadan.
Terbukti, konsumen rela mengantre atau standby di website toko online pilihan mereka untuk mendapatkan barang yang diinginkan.
Baca Juga:
Membantah Mitos: 5 Cara Menjadi Pengusaha Sukses bagi Si Introvert
Pengamatan Google menemukan, secara umum orang Indonesia lebih banyak memanfaatkan waktu di bulan Ramadan untuk beristirahat.
Perubahan pola makan yang biasanya tiga kali sehari menjadi dua kali sehari, yakni sahur dan buka puasa pun mengubah perilaku konsumen saat jam makan siang.
Sebagian waktu istirahat yang lebih banyak itu pun digunakan untuk berselancar di internet. Niagahoster melihat, trafik e-commerce pada jam 3-6 pagi meningkat 152 persen selama Ramadan. Selain itu peningkatan trafik juga terjadi saat jam makan siang, yakni 12 persen.