WahanaNews.co | PT Pertamina Power Indonesia (Pertamina NRE) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) menggelar kolaborasi pengembangan Energi Baru dan Terbarukan di aset KAI, dalam hal ini stasiun kereta api.
Kerjasama dimaksudkan sebagai landasan untuk melakukan pembahasan ataupun persiapan rencana kerja sama penyediaan sarana dan prasarana serta pengembangan EBT seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) maupun pemanfaatan EBT lainnya di aset milik KAI.
Baca Juga:
Dukung UMKM Naik Kelas, Pertamina Salurkan Hibah Teknologi Senilai Rp690 Juta
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo menyatakan, untuk mendukung program pemerintah dalam mengurangi emisi gas rumah kaca 29% pada 2030 maupun Net Zero Emission di tahun 2060 pihaknya ikut serta dalam pengembangan EBT ini.
Sebelumnya, telah dilakukan pemetaan terhadap potensi energi PLTS di 70 stasiun KAI yaitu sebesar 229.705 kWh/bulan atau 2,75 MWh/tahun, sehingga berpotensi mengurangi karbon dioksida sebanyak 179.459.810,6 kg CO2/tahun.
Pada tahap awal, terdapat 9 stasiun rencana di wilayah Daop 1 Jakarta dengan estimasi kapasitas terpasang 0,5 MWp dan 3 Balai Yasa yakni Balai Yasa Manggarai, Balai Yasa Yogyakarta, dan Balai Yasa Surabaya dengan estimasi kapasitas terpasang 0,5 MWp.
Baca Juga:
Pertamina Sukses Raih Efisiensi Biaya dan Peningkatan Laba hingga USD 1,25 Miliar
Ke depannya, KAI juga akan melakukan implementasi rooftop solar panel di stasiun-stasiun dan bangunan aset KAI lain yang memiliki potensi. Penggunaan PLTS di aset KAI sebagai bentuk implementasi konservasi energi, efisiensi energi, serta peningkatan pemanfaatan energi surya yang ramah lingkungan.
Sebelumnya, pemasangan PLTS juga telah dilakukan di Stasiun Batang dengan kapasitas sebesar 6 kWp dan di Stasiun Garut dengan kapasitas total sebesar 60 kWp. KAI akan terus menambah jumlah bangunan yang dipasang PLTS dalam mendukung penggunaan green energy.
Pertamina NRE sendiri telah memasang PLTS di berbagai lokasi baik eksternal maupun internal Pertamina. Tahun lalu Pertamina NRE memasang PLTS di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei dengan kapasitas terpasang 2 MWp, PLTS RU IV Cilacap berkapasitas 1,34 MWp, dan PLTS RU II Dumai berkapasitas 2 MWp.