WahanaNews.co, San Francisco - Menteri Perdagangan (Mendag) RI Zulkifli Hasan mengatakan, Indonesia
dan Kanada menyepakati target penyelesaian Indonesia Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA CEPA) di akhir tahun 2024 untuk lebih meningkatkan perdagangan kedua negara.
ICA-CEPA yang merupakan perjanjian dagang pertama Indonesia dengan kawasan Amerika Utara ini dapat membuka akses pasar dan rantai pasok di kawasan tersebut serta
meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar Kanada.
Baca Juga:
Lepas Ekspor Adonan Roti ke Uni Emirat Arab, Mendag Budi Ajak Pelaku Usaha Perkuat Citra Produk Indonesia
Hal ini disampaikan Mendag Zulkifli Hasan saat melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng pada Rabu, (15/11) di San Francisco, Amerika Serikat.
“Indonesia mendukung komitmen akselerasi perundingan ICA-CEPA dan menyepakati target penyelesaian di akhir tahun 2024. Penyelesaian ICA-CEPA dapat meningkatkan perdagangan dan investasi Indonesia-Kanada,” ungkap Mendag.
Pertemuan bilateral tersebut berlangsung di sela-sela rangkaian Pertemuan Para Menteri Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (Asia Pacific Economic Cooperation Ministerial Meeting/AMM), 14-15 November 2023.
Baca Juga:
Kunjungi Pabrik Lurik di Klaten, Mendag Budi: Inovasi Kunci Peningkatan Daya Saing Ekspor
Turut mendampingi Mendag Zulkifli Hasan yaitu Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag RI Djatmiko Bris Witjaksono dan Staf Khusus Menteri Perdagangan Bidang Perjanjian Perdagangan Internasional Bara K. Hasibuan.
Mendag Zulkifli Hasan juga menyampaikan, Indonesia akan menggelar perundingan ICA CEPA
putaran ketujuh yang dijadwalkan berlangsung pada Maret 2024.
Sebelumnya, perundingan ICA
CEPA putaran ke-6 telah dilaksanakan pada 23-27 Oktober 2023 lalu secara virtual. Pada putaran keenam terdapat kemajuan signifikan dalam pembahasan teks Kepabeanan dan Fasilitasi Perdagangan; Jasa Telekomunikasi, dan Persaingan Usaha.
Telah dilakukan diskusi awal terkait
tranparansi dan kerja sama untuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Selain itu, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, kedua negara juga membahas mengenai ASEAN–Canada Free Trade Agreement (ACA-FTA). Menurutnya, kedua negara sepakat untuk mendorong target penyelesaian (ACA-FTA) tahun 2025.
Hal lain yang dibahas, lanjut Mendag Zulkifli Hasan, yaitu rencana aksesi Indonesia ke dalam Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD). Menurutnya, Kanada menyambut baik dan mendukung rencana Indonesia untuk menjadi anggota tetap OECD.
Pada pertemuan itu, Mendag Zulkifli Hasan juga menyambut baik rencana misi pembelian Kanada ke Indonesia yang dijadwalkan berlangsung tahun depan.
Sebanyak 27 perusahaan Indonesia dari sektor makanan olahan serta makanan organik direncanakan akan berpartisipasi pada misi pembelian tersebut. Kedua negara juga menjajaki produk-produk dari Kanada yang dapat masuk ke Indonesia, seperti gandum, kedelai, dan daging.
“Indonesia telah melakukan kunjungan verifikasi dan asesmen ke Lembaga Halal Luar Negeri (LHLN) Kanada dan sedang menunggu hasil akreditasi halal. Jika Perjanjian Saling Pengakuan Sertifikat Halal sudah ditandatangani, maka daging asal Kanada dapat masuk ke Indonesia,” tandas Mendag.
[Redaktur: Tumpal Alpredo Gultom]