WahanaNews.co, Jakarta - Perusahaan perdagangan dan pertambangan komoditas asal Swiss, Glencore, akan menjual sahamnya di Koniambo Nickel SAS (KNS) di Kaledonia Baru dan menghentikan produksi di pabrik pengolahannya.
Pabrik akan dihentikan selama enam bulan sembari mencari investor baru untuk mengatasi kerugian.
Baca Juga:
Kementerian ESDM Buka Suara, Soal Tudingan AS Ada Kerja Paksa di Industri Nikel RI
Melansir Reuters, Senin (12/1/2024), Prancis telah melakukan negosiasi untuk menyelamatkan industri nikel Kaledonia Baru. Prancis mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya telah menawarkan dukungan negara kepada KNS senilai 200 juta euro.
"Bahkan dengan usulan bantuan pemerintah Perancis, biaya operasional yang tinggi dan kondisi pasar nikel yang sangat lemah saat ini membuat operasi KNS tetap tidak menguntungkan," kata Glencore dalam sebuah pernyataan.
Glencore mengatakan segera memulai proses untuk mengidentifikasi mitra industri baru yang potensial bagi KNS.
Baca Juga:
Balai Kemenperin di Makassar Dukung Pemerataan Ekonomi Wilayah Timur
Di lain sisi, Pemerintah Perancis memperhatikan keputusan Glencore dan akan mempertahankan tawaran bantuan negara untuk KNS.
Kementerian Keuangan Prancis mengatakan posisi pemerintah tetap bahwa pelaku industri dan bukan negara harus berinvestasi di KNS dan pengolah nikel Kaledonia Baru lainnya.
Ia juga menambahkan bahwa Paris tidak mengecualikan kemungkinan adanya investor Tiongkok.