"Maka dari itu 7 subak di desa tersebut mendapat bantuan Pertamina berupa sumur, pompa celup berkapasitas 1,5 HP bertenaga panel surya sebesar 2,5 kWp tanpa menggunakan baterai melainkan menggunakan inverter yang dapat menyesuaikan frekuensi saat matahari bersinar," ungkap Zagy.
Ia mengungkapkan seluruh sistem dengan total 17,5 kWp ditempatkan berdekatan dengan Pura di masing-masing subak tersebut. Sistem ini bekerja hanya saat matahari bersinar dengan rata - rata 4 jam sehari dengan total air 12.000 liter per hari.
Baca Juga:
Layanan SuperSUN PLN, Inovasi Listrik Bersih 24 Jam, Dukung Kemajuan Masyarakat Kepulauan di Sulawesi Selatan
Air yang dihasilkan sebagian disimpan pada tangki air 1.100 liter untuk kebutuhan kegiatan adat di pura setempat dan selebihnya dialirkan pada irigasi milik subak tersebut.
Wayan lagi-lagi bersyukur, nanti saat upacara Ngaben masal, yang semula masyarakat membawa ember berisi air dari rumah masing-masing sekarang bisa langsung mendapatkan air dari sumur di lokasi tersebut. "Debit air pada masing-masing subak bertambah dan diharapkan para petani tidak usah mengantri air, kondisi kekurangan air pada musim kemarau bisa terselesaikan," harapnya.
Pengembangan potensi wilayah berbasis komunitas dengan pemanfaatan energi bersih menjadi bentuk nyata dalam transisi energi di Indonesia, terlebih motor penggerak program ini adalah generasi muda yang memiliki semangat dan kemampuan dalam memecahkan masalah.
Baca Juga:
Energi Surya Jadi Sumber Cahaya Bagi Kehidupan Masyarakat Desa Tepian
Penerima manfaat di desa tersebut menyambut baik dan puas dengan sistem yang telah dibangun bersama, ke depannya masyarakat ini diharapkan dapat menjaga dan merawat sistem sesuai pembekalan yang telah diberikan oleh tim GoGerilya. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.