WahanaNews.co | PLN mendukung kebangkitan seni budaya daerah, seperti di provinsi D.I. Yogyakarta yang merupakan kota budaya.
PT PLN (Persero) ikut melestarikan seni kebudayaan daerah dengan mendukung rangkaian pertunjukan Bangkit Berkarya Lagi di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, mulai 6 Agustus - 20 November 2022.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Direktur Bisnis Regional Jawa Madura dan Bali PLN, Haryanto WS mengatakan PLN sebagai salah satu BUMN siap mendukung kebangkitan seni budaya, terutama di Provinsi D.I. Yogyakarta yang notabene merupakan kota budaya.
Mengacu pernyataan Presiden Joko Widodo, lanjut Haryanto, bahwa seni pertunjukan harus bangkit lagi. Salah satu wujud keberpihakan PLN terhadap seni kebudayaan daerah dengan mendukung rangkaian pertunjukan Bangkit Berkarya Lagi yang diselenggarakan oleh Rosan Production di bawah naungan Butet Kartaredjasa.
“Semoga apa yang kami laksanakan ini bermanfaat, tidak hanya kepada rekan-rekan pelaku seni, namun juga kepada masyarakat. Dengan begitu, memberikan hiburan yang menarik dan tentunya mengajak generasi muda agar lebih mencintai seni dan budayanya,” ujarnya.
Baca Juga:
Gendeng Indomobil, PLN Icon Plus Siap Kolaborasi Wujudkan Pengembangan Ekosistem Kendaraan Listrik
Haryanto menjelaskan, dengan mendukung terselenggaranya rangkaian pertunjukan Bangkit Berkarya Lagi, PLN dapat mendukung seniman kembali berkarya dan bangkit dari dampak pandemi Covid-19, sesuai arahan Menteri BUMN Erick Thohir.
“PLN siap mendukung seluruh rangkaian acara dengan pasokan listrik yang andal dan berkualitas,” tambahnya.
Pimpinan Rosan Production, Butet Kartaredjasa menyatakan rangkaian pementasan ini tidak sekadar mengaktifkan kembali kelompok-kelompok seni tradisi yang terhenti akibat pandemi, tetapi juga mengaktifkan kembali kantong-kantong budaya yang telah lama mangkrak.
“Kita ketahui bahwa menggelar pertunjukan di tengah pandemi merupakan hal yang sulit dilakukan. Padahal, pertunjukan bagi pelaku seni tradisional hal itu adalah hidup dan nyawa mereka. Bisa dibayangkan bagaimana mereka bertahan 2,5 tahun ini,” ujarnya.
Rosan Production menginisiasi 20 kelompok pelaku pertunjukan tradisional untuk dipentaskan. Adapun rangkaian gelaran ini tidak hanya digelar di gedung pertunjukan tetapi juga di kampung-kampung. Pertunjukan tradisional ini terdiri dari pementasan Wayang Kulit, Pementasan Ketoprak, Musik dan Teater Rakyat.
Dari 20 pementasan ini diharapkan ada efek domino untuk UMKM. Misalnya saja, pertunjukan yang dilaksanakan di kampung dapat mengundang atau menciptakan pasar dadakan yang dapat menggerakkan ekonomi mikro - minimal memberikan hiburan bagi para penikmat seni tradisi. [rsy]