Ia menambahkan, sebagian besar wilayah yang belum terlistriki berada di kawasan 3T dengan tantangan geografis yang tidak mudah.
Untuk menjawab hal ini, PLN menerapkan pendekatan Lisdes New Way yang menggeser sistem kelistrikan dari model sentralisasi menuju distributed generation dan smart microgrid berbasis local renewable energy.
Baca Juga:
Kinerja Moncer PLN Antar Masuk Fortune 500, Pendapatan dan Aset Cetak Rekor Baru
Pendekatan ini diperkuat dengan pemetaan berbasis geospasial, sehingga lebih adaptif dan efisien dalam menjangkau titik-titik terpencil.
Strategi ini dijalankan melalui berbagai upaya, antara lain pemanfaatan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) berbasis baterai yang dinilai efektif menjawab tantangan elektrifikasi di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau jaringan konvensional.
Selain itu, PLN juga menjalin kolaborasi lintas fungsi yang dikombinasikan dengan program strategis Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL) ESDM dan Light Up The Dream (LUTD) PLN.
Baca Juga:
PLN Catat Sejarah: Tembus 500 Perusahaan Terbesar Dunia Versi Fortune
“Hadirnya akses listrik dapat menciptakan multiplier effect nyata bagi kehidupan masyarakat melalui penguatan sektor pendidikan, layanan kesehatan, ekonomi lokal, dan ketahanan pangan. Sehingga hal ini turut mendukung pencapaian target pertumbuhan ekonomi nasional,” tutup Arsyadany (Seremoadver).
[Redaktur: Ajat Sudrajat]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.