WahanaNews.co, Jakarta - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyatakan bahwa pihaknya menjamin ketersediaan dan pasokan listrik selama penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN yang berlangsung di Jakarta pada 5–7 September mendatang.
“Minggu depan, KTT ASEAN akan dilaksanakan. Ini adalah tugas kita, menjaga keamanan dan ketahanan kelistrikan KTT ASEAN. Untuk itu, kami pastikan seluruh personel kami siap untuk menyukseskan KTT ini,” ujar Darmawan Prasodjo, Kamis (31/08/2023), di Jakarta.
Baca Juga:
Hari Guru, PLN Baktikan Dedikasi Untuk Guru di Penjuru Indonesia
Darmawan meyakini, pengalaman di berbagai kegiatan besar, mulai dari Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali, Perayaan Natal dan Tahun Baru, Idulfitri, hingga KTT ke-42 ASEAN di Labuan Bajo membuat kapasitas tim PLN semakin mumpuni.
“Biasanya untuk event seperti ini persiapannya berbulan-bulan. Namun dengan pengalaman yang kami miliki, persiapan di KTT ASEAN ini hanya kurang dari satu bulan. Kami memberlakukan masa siaga kelistrikan sejak 25 Agustus hingga 7 September 2023 dengan memastikan sistem pembangkitan, transmisi, dan distribusi, hingga seluruh personel siap untuk menyukseskan KTT ini,” ujarnya.
Darmawan menegaskan, untuk pembangkit yang memasok sistem Jakarta saat ini hari operasional pembangkit (HOP) di atas 15 hari. Selain itu, sebanyak 13 gardu induk yang menjadi tulang punggung jaringan transmisi juga dalam posisi yang prima dan tanpa gangguan.
Baca Juga:
Program TJSL PLN di Bidang Kesehatan Mampu Kurangi Stunting di Indonesia
“PLN juga menerapkan protokol anti blackout dan kami lakukan sistem pengaturan beban yang responsif lewat automatic changing dari satu sistem ke sistem lainnya. Sehingga, seluruh sistem jaringan dalam posisi secure,” ujarnya.
Dirut PLN mengatakan, pihakya menyiapkan empat lapisan skema pasokan untuk enam venue utama dan dua bandar udara (bandara), serta dua lapisan untuk 19 hotel lokasi menginap para delegasi KTT ASEAN.
PLN juga menyiapkan alat pendukung berupa 11 unit gardu bergerak dengan total kapasitas 7.940 kVA dan 9 uninterruptible power supply (UPS) dengan total kapasitas 2.980 kVA, serta membangun KTT ASEAN Electricity Control Center sebagai pusat komando kelistrikan.