Oleh karena itu, Bahlil pun mendorong sinergi lintas sektor untuk menciptakan SDM berkualitas yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi sekaligus mewujudkan kemandirian energi nasional sesuai visi Presiden Prabowo Subianto.
"Jadi ini harus betul-betul kita mampu beradaptasi dengan lapangan pekerjaan. Indonesia akan menuju negara yang lebih baik seperti apa yang diperintahkan oleh Bapak Presiden Prabowo untuk kita mandiri energi dan berdiri di kaki sendiri,” tandas Bahlil.
Baca Juga:
RUPTL 2025–2034 Hadirkan Mayoritas Green Jobs dari Pembangkit Listrik
Senada dengan hal tersebut, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menegaskan komitmen perseroan untuk terus bersinergi dengan Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDM) unggul sebagai kunci keberhasilan transisi energi di Indonesia.
“SDM unggul adalah man behind the gun dalam menyukseskan transisi energi. PLN siap berkolaborasi mencetak talenta-talenta terbaik untuk menjawab tantangan masa depan,” ujar Darmawan.
Sebagai wujud nyata, melalui Institut Teknologi PLN (IT PLN) perseroan secara konsisten menyalurkan program beasiswa dari jenjang SMA/SMK hingga perguruan tinggi, khususnya di bidang energi bersih.
Baca Juga:
PLN Siap Jalankan Proyek Energi Berkelanjutan Lewat RUPTL Baru, Gandeng Swasta sebagai Mitra Strategis
Di internal perusahaan, PLN juga terus mendorong peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan teknis, program capacity building, serta program studi lanjut dalam dan luar negeri, bekerja sama dengan lembaga internasional seperti UNOPS, Bank Dunia, ADB, JICA, dan Kedutaan Besar Selandia Baru.
Sejak 2021, sebanyak 1.902 insan PLN telah mengikuti program beasiswa S2 dan S3 di dalam dan luar negeri, khususnya di bidang transisi energi dan pengembangan energi bersih.
Ia juga menambahkan, Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034 diproyeksikan menciptakan 1,7 juta lapangan kerja baru di sektor ketenagalistrikan.