Direktur Keuangan PLN, Sinthya Roesly, menegaskan bahwa pengembangan pembangkit EBT merupakan langkah strategis perusahaan dalam mempercepat transformasi menuju energi ramah lingkungan.
Ia menambahkan bahwa peluang investasi terus dibuka secara luas melalui sinergi dengan berbagai mitra global.
Baca Juga:
Dorong Net Zero, PLN Ungkap RUPTL Lebih Hijau dan Potensi 250 Juta Ton Pengurangan Emisi
“Transisi energi membutuhkan dukungan semua pihak dan memerlukan skema pembiayaan yang inovatif dan berkelanjutan. Melalui kerja sama dengan berbagai mitra seperti Uni Eropa, KfW, dan PT SMI, PLN dapat mengakses berbagai potensi technical assistance yang memungkinkan PLN untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi dalam pengelolaan portofolio investasi menuju ekonomi rendah karbon,” ujar Sinthya.
Executive Vice President Keuangan Korporat PLN, Maya Rani Puspita, turut memberikan apresiasi atas dukungan teknis dan pembiayaan dari seluruh mitra.
Dalam acara Stakeholder Meeting pada Senin (17/11/2025). di Kantor PLN di Jakarta, Executive Vice President Keuangan Korporat PLN Maya Rani Puspita (kiri) menyampaikan apresiasi atas dukungan pembiayaan dan kerja sama teknis dari Uni Eropa, KfW, dan PT SMI. Ia menegaskan bahwa kerja sama ini menjadi langkah penting dalam mempercepat pencapaian target Net Zero Emissions pada tahun 2060 atau lebih cepat.
Baca Juga:
Rayakan Hari Pahlawan, PLN Beri Potongan Harga Tambah Daya Hingga 50% Lewat Program Power Hero
“Kerja sama ini menjadi langkah penting dalam mempercepat pencapaian target Net Zero Emissions pada tahun 2060 atau lebih cepat. Proyek pumped storage akan memperkuat fleksibilitas sistem kelistrikan nasional sekaligus mendukung integrasi energi terbarukan dalam skala besar,” ujar Maya dalam acara Stakeholder Meeting, Senin (17/11/2025).
Proyek Indonesia Sumatra Pumped Storage akan memanfaatkan Danau Toba sebagai waduk bawah serta membangun waduk atas dengan teknologi bendungan cincin (ring dam). Investasi proyek tersebut diperkirakan mencapai USD 582 juta.
Sementara itu, proyek Indonesia Grindulu Pumped Storage dirancang memiliki empat unit pembangkit dengan total kapasitas 1.000 MW dan investasi berkisar USD 1,08–1,3 miliar.