WahanaNews.co | Produk produk makanan dan minuman (mamin) dan kerajinan tangan Indonesia berhasil mencetak total nilai transaksi lebih dari USD 1,2 juta atau sekitar Rp17,6 miliar di pameran Taipei Food and Catering Show 2023 dan pameran Taiwan International Architecture & Design Expo 2023.
Kedua pameran dilaksanakan bersamaan pada 28 April 1 Mei 2023 di Taipei World Trade Center, Taipei, Taiwan. Keikutsertaan Indonesia di kedua pameran ini bertujuan memperkuat citra produk makanan dan minuman (mamin) dan kerajinan tangan Indonesia.
Baca Juga:
Cumi Beku dan Produk Rumput Laut Indonesia Jadi Primadona di Pameran Boga Bahari Korea Selatan
“Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei terus berupaya mempromosikan produk untuk memperkuat citra produk Indonesia terhadap konsumen Taiwan. Dibukanya border pascapandemi Covid-19 tentunya juga akan berdampak pada peningkatan jumlah turis, pekerja, dan pelajar dari negara asing, tak terkecuali dari negara-negara di kawasan Asia Tenggara yang ke Taiwan,” kata ujar Kepala KDEI Taipei, Iqbal Shofwan.
Iqbal menyampaikan, di pameran Taipei Food and Catering Show 2023, Paviliun Indonesia menampilkan produk mamin seperti kacang bermerek Mayasi, kopi Rumah Rempah, oats & multi grains yoghurt bar Heavenly Blush, santan All-Co, dan keripik ubi Bionic farm. KDEI Taipei juga mengundang dan memfasilitasi beberapa importir mamin Taiwan yaitu Elom Group, Indo Suara, Hiap An, dan IndoFormosa.
Importir Elom group mempromosikan produk minuman merek Adem Sari, kecap Bango, mi goreng Best Wok, serta keripik Kusuka. Indo Suara mempromosikan produk tempe bermerek Tempe Azaki, popcorn Overdozze, serta gula kelapa (coconut sugar) dan bahan dasar bumbu rendang Rantjak.
Baca Juga:
Tuan Rumah Pameran SIAL Interfood ke-25, Dunia Akui Potensi Industri Mamin Indonesia
Sedangkan Hiap An, salah satu importir tertua Taiwan, membawa produk saus sambal bermerek ABC, teh botol Sosro, dan sirup manis ABC yang diimpor ke Taiwan lebih dari empat kontainer setiap bulannya.
Iqbal menambahkan, KDEI Taipei juga menampilkan produk mi bermerek Indomie di Paviliun Indonesia. Menurutnya, hal tersebut penting dilakukan sebagai bentuk afirmasi bahwa produk Indomie aman dikonsumsi.
Selain itu, untuk mengoptimalkan upaya menjaga citra Indomie, KDEI Taipei meminta distributor resmi Indofood di Taiwan, yaitu Indoformosa untuk melakukan kampanye aktif. Salah satunya dengan memajang penjelasan singkat terkait kelengkapan persyaratan Indomie di Taiwan.
“Bergabungnya Indomie di Paviliun Indonesia sangat penting bagi Indonesia untuk mengantisipasi sentimen negatif atas pemberitaan Indomie di beberapa media, baik di Indonesia maupun Taiwan. Dapat kami sampaikan bahwa Indomie yang dipasarkan Indoformosa telah sesuai dengan ketentuan Taiwan,” tegas Iqbal.
Sementara itu, di pameran Taiwan International Architecture & Design Expo 2023, KDEI Taipei menampilkan berbagai kerajinan tangan beberapa daerah di Indonesia. Misalnya, produk kerajinan rotan dari Sarinah dan Provinsi Bali, kerajinan bambu dari Studio Dapur dan Kiwari, serta kayu dari RUAYA.
“Stan Indonesia pun berhasil mengundang banyak atensi dari pengunjung pameran. Beberapa desainer interior yang berbasis di Taipei yang sedang mencari produk kerajinan untuk digunakan sebagai ornament penghias ruangan juga ramai kunjungan stan Indonesia,” pungkas Iqbal.
Berdasarkan data dari BPS yang diolah Kemendag, total perdagangan antara Indonesia-Taiwan pada Januari-Maret 2023 sebesar USD 2,71 miliar. Pada 2022, total perdagangan kedua negara tercatat sebesar USD 13,15 miliar atau surplus bagi Indonesia sebesar USD 4,25 miliar. [jp/jup]