Kapitalisasi pasar per 8/8/2025 sebesar Rp 33,02 triliun, sementara pendapatan Rp 2,25 triliun.
Ketiga, PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) yang sebelumnya dikenal sebagai PT Propertindo Mulia Investama Tbk, berfokus pada pengembangan properti komersial dan residensial.
Baca Juga:
KPK Ingatkan Tersangka LNG Pertamina: Jangan Lempar Nama Ahok dan Nicke di Luar BAP
Meskipun sempat mengalami kerugian, perusahaan ini tetap berada di jajaran pengembang besar berkat proyek andalannya seperti superblok The Kahyangan. Kapitalisasi pasar per 8/8/2025 tercatat sebesar Rp 29,33 triliun, sementara pendapatan Rp 8,3 miliar.
Keempat, PT Metropolitan Kentjana Tbk (MKPI) yang dikenal luas sebagai pengembang kawasan Pondok Indah dan Puri Indah, memiliki reputasi kuat dalam pengembangan properti kelas atas.
Proyek-proyeknya mencakup perumahan mewah, pusat perbelanjaan, perkantoran, dan lapangan golf yang menjadi ikon di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat. Kapitalisasi pasar per 8/8/2025 senilai Rp 24,58 triliun, dan pendapatan Rp 2,52 triliun.
Baca Juga:
KPK Bongkar Eks Dirjen Kemnaker Pernah Minta Mobil dari Agen TKA, Toyota Inova Disita
Kelima, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang merupakan perusahaan induk di bidang real estat dengan segmen bisnis dibagi menjadi tiga yaitu Real Estat, Penyewaan, dan Lainnya.
Bisnis properti residensialnya meliputi pengembangan perumahan dan properti lain untuk dijual seperti penyediaan lahan, pengembangan kawasan terpadu yang dilengkapi infrastruktur dan fasilitas umum, penjualan dan pengelolaan rumah tapak, apartemen, serta ruang kantor strata-title dan sewa.
Properti komersialnya mencakup pengembangan dan pengelolaan pusat perbelanjaan, hotel, apartemen, ruang perkantoran untuk disewakan, serta lapangan golf dan rumah sakit.