Limbah jerami sisa panen dioptimalisasi melalui pengomposan yang memberikan nilai tambah pada keberlangsungan lahan pertanian.
“Tidak hanya itu, melalui program D’Komposer ini, Pupuk Indonesia Grup turut mengajak saudara sekalian untuk mulai sadar dan menerapkan perlakuan pertanian dengan melakukan pemupukan berimbang,” jelas Dwi.
Baca Juga:
Pupuk Kaltim Salurkan Bantuan Pendidikan di Maratua, Berau
Lebih lanjut Dwi mengungkapkan bahwa Pupuk Indonesia Grup juga akan melaksanakan program D’Komposer di 7 provinsi secara bertahap, seperti di Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogjakarta.
Pupuk Indonesia selaku holding mengapresiasi PT Pupuk Kalimantan Timur selaku pelaksana program D’Komposer yang telah mengaplikasikan Biodex pada lahan seluas 50 hektare, yang masing-masing 25 hektare di Kabupaten Sidrap dan Kabupaten Bone.
Produk Biodex ini merupakan salah satu hasil riset unggulan Pupuk Indonesia Grup, yang berfungsi sebagai komposting bahan organik yang ramah lingkungan dengan waktu yang relatif singkat.
Baca Juga:
Kemenperin-Pupuk Kaltim Cetak SDM Industri Kompeten di Wilayah Timur Indonesia
Sementara itu, SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Kaltim Teguh Ismartono mengatakan bahwa program D’Komposer merupakan upaya dekarbonisasi melalui pengembangan CSV. Yang berfokus pada perbaikan lingkungan dan peningkatan kompetensi petani berdampak terhadap proses bisnis perusahaan.
Dari hasil implementasi D'Komposer menggunakan Biodex tercatat mendapat peningkatan nilai C-organik jelang panen di angka 0,54 atau lebih tinggi dibanding lahan tanpa Biodex, dengan rata-rata nilai C-organik hanya 0,15.
Begitu juga dengan potensi hasil panen, didapati kenaikan produktivitas mencapai 9,9 ton per hektar, atau naik 4 ton lebih dari panen sebelumnya sebesar 5,8 ton per hektare.